Menikmati Keindahan Lembah Harau, Lembah yang Dikelilingi Tebing Tinggi

Menikmati Keindahan Lembah Harau, Lembah yang Dikelilingi Tebing Tinggi

SriSundari – Lembah Harau merupakan salah satu tempat wisata nan cantik di Sumatera Barat, yang menyajikan berbagai kekayaan wisata alam.  Kawasan ini dikelilingi tebing-tebing tinggi dengan panorama alamnya yang begitu mempesona.  Yah, destinasi wisata alam ini merupakan sebuah ngarai yang menyajikan pemandangan sawah dan pepohonan hijau nan luas yang dikelilingi tebing-tebing tinggi.

Topography cagar alam di kawasan ini berbukit – bukit serta bergelombang, dengan tinggi dari permukaan laut yaitu 500 hingga 850 meter.  Bukit-bukit tersebut adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang.  

Lokasi Lembah Harau terletak di sebuah nagari di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Untuk mencapai Lokasi ini, wisatawan dapat menempuh jarak sejauh 50 kilometer atau 1,5 jam dari Bukittinggi. Sebutan ‘nagari’ adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Sumatra Barat, setingkat dengan desa.

Luas wilayah Lembah Harau mencapai 270,5 hektar dengan dikelilingi oleh tebing-tebing menjulang tinggi, dengan ketinggian sekitar 100-500 meter.  Tebing-tebing yang mengelilingi Lembah Harau ini memiliki tingkat kemiringan tebing mencapai 90 derajat.  Dengan keberadaan tebing-tebing ini, menjadikan Lembah Harau sebagai salah satu spot panjat tebing terbaik di Indonesia yang banyak diminati.

Banyak yang mengatakan keunikan dan keindahan Lembah Harau menyerupai desa fiktif (Hokage Iwa atau Tebing Hokage), yang ada di film anime dan komik Naruto yaitu Konoha. Selain itu, keberadaan bukit-bukit yang menjulang tinggi ini juga menyerupai Lembah Yosemite yang terletak di Taman Nasional Yosemita di Amerika Serikat.

Lembah Harau terbentuk dari patahan yang turun dan membentuk lembah luas dan datar.  Bebatuan di kawasan ini berjenis konglomerat dan breksi, dimana kedua jenis batu ini sering ditemukan di dasar laut.  Selain itu, tebing batuan di Lembah Harau juga banyak mengandung karbon organik, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.  Konon, usia bebatuan disini sudah berusia 40 juta tahun.  Sehingga Lembah Harau ditetapkan sebagai kawasan geopark alias taman geologi (taman bumi).

Menikmati keseruan di Lembah Harau tidak semata hanya memandang tebing-tebing tinggi nan indah ini saja.  Lembah Harau juga menyiapkan keseruan lainnya yang juga menjadi daya tarik yang sangat memikat.

Ada sekitar 6 air terjun yang dapat dikunjungi di Lembah Harau, yaitu Sarasah Murai, Akar Berayun, Sarasah Bunta, Sarasah Jambu, Sarasah Air Angek, dan Air Luluih.  Masing-masing air terjun memiliki ketinggian dan keunikan yang berbeda.

Seperti Air Terjun Sarasah Murai yang memiliki ketinggian air mencapai 10 – 15 meter.  Konon, lokasi air terjun ini seringkali disambangi oleh burung-burung murai sehingga air terjun ini dinamai Sarasah Murai.  Juga ada Air Terjun Akar Berayun yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter dengan keindahan kolam alami dibawahnya yang dapat dijadikan kolam renang bagi wisatawan. Lokasinya sangat mudah ditempuh karena tidak terlalu jauh dari area parkir.

Lembah Harau merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam flora dan fauna, sehingga kawasan ini pun dijadikan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa.   Berbagai jenis spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi berkumpul disini.  Selain itu, jika beruntung, pengunjung dapat berjumpa dengan hewan Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis), yang merupakan salah satu hewan langka.

Lembah Harau juga menyajikan Harau Sky, yang menawarkan waterpark, berwisata kuliner di restoran dengan menu-menu yang menggugah selera, berbagai penginapan di tengah lembah nan menawan, serta spot-spot foto yang Instagrammable.

Selain itu, Lembah harau juga ada Goa Ngalau Indah, Harau Dream Park serta wisata tematik seperti Kampung Eropa, Rumah Gadang Sungai Eringin, Kampung Korea – Jepang, hingga Kampung Sarosah.  Di Kampung Korea dan Kampung Jepang, pengunjung akan menemukan kampung-kampung yang dipenuhi dengan bangunan yang mirip seperti di dua negara Asia tersebut.  Selain itu, pengunjung juga dapat menyewa kostum-kostum tradisional khas Negeri Sakura dan Negeri Ginseng.

Asal muasal nama Lembah Harau, menurut cerita rakyat setempat, nama ‘Harau’ diambil dari kata parau yang berarti suara serak.  Suara serak ini berasal dari teriakan orang-orang yang bermukim di Bukit Jambu yang saat itu terkena longsor dan banjir. Mereka berteriak secara histeris dan mengeluarkan suara yang parau, sehingga daerah ini pun dinamakan Lembaha Harau.

Yah, bentangan tebing batuan alam Lembah Harau benar – benar menawarkan wisata dengan panorama yang memukau nan eksotis!(NA)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"