SriSundari – Masih dalam suasana ‘menikmati’ perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, ada beberapa tempat di kawasan DKI Jakarta yang sarat dengan sejarah kemerdekaan RI. Tempat-tempat ini memiliki nilai dan ‘masa lalu’ yang melekat erat dengan peristiwa terwujudnya negara Indonesia merdeka.
Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi yang terletak di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat merupakan monumen yang menandai tempat di mana Soekarno – Hatta membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kejadian ini sekaligus penanda kemerdekaan Indonesia.
Dahulu, tempat ini beralamat Jalan Pegangsaan Timur No. 56, yang merupakan rumah tinggal Ir. Soekarno. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indoensia di teras depan rumahnya.
Saat ini pada Tugu Proklamasi telah berdiri tiga monumen bersejarah, yaitu Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta yang berukuran besar dan berdampingan serta Tugu Wanita.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Tempat ini dahulu menjadi tempat tinggal Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda selama Perang Pasifik yang saat itu menjabat sebagai kepala kantor perhubungan angkatan laut dan angkatan darat Jepang.

Berlokasi di Jalan Imam Bonjol 1 Menteng Jakarta Pusat, dahulu pada zaman pendudukan Jepang jalan ini disebut Jalan Meiji Dori, lokasi ini menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi oleh Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo.
Gedung Joang ‘45
Gedung Joang ’45 atau kerap disebut Museum Joang 45 menyimpan beragam catatan sejarah tentang perjalanan Indonesia merdeka. Gedung yang beralamat di Jalan Menteng Raya No. 31 Jakarta Pusat ini, dulunya merupakan sebuah Hotel Schomper yang dibangun sekitar tahun 1920-1938 oleh L.C. Schomper, seorang warga keturunan Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini diambil alih dan dijadikan tempat pendidikan politik oleh Jepang yang kemudian menjadi markas pemuda pejuang kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Menteng 31.
Sejumlah tokoh pemuda Indonesia menjadikan gedung ini markas pendidikan politik. Para tokoh pemuda ini berperan di era Kemerdekaan, seperti Sukarni, Chaerul Saleh, A.M Hanafi dan Adam Malik. Sebutan mereka adalah ‘Pemoeda Menteng 31’, yang menjadi aktor dibalik penculikan Soekarno, Hatta dan Fatmawati ke Rengasdengklok sehari sebelum kemerdekaan.
Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional yang akrab dengan sebutan Monas merupakan tugu yang dibangun untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Terletak di jantung Kota Jakarta, tepatnya di Merdeka Square, Jakarta, Jalan Lapangan Monas, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat.

Pembangunan Monas dikerjakan pada 17 Agustus 1961, yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang pertama yang dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir. Sukarno. Namun, pembangunan Monas mengalami hambatan dan sempat terhenti.
Kemudian pada tahun 1969, pembangunan Monas pun kembali dilanjutkan, hingga pada tahun 1975 Monas baru diresmikan dan dibuka untuk umum.
Beberapa hal yang sangat menarik dapat ditemui di Tugu Monas, seperti relief sejarah Indonesia yang berbentuk timbul mengelilingi monument. Relief ini menceritakan tentang sejarah Indonesia mulai dari penjajahan Belanda, kemerdekaan hingga pembangunan Indonesia.
Di sini terdapat ‘Ruang Kemerdekaan’ yang menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya adalah naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang tersimpan rapi dalam kotak kaca dalam pintu gerbang yang berlapiskan emas.
Selain di Jakarta, juga ada tempat lainnya yang mengandung unsur sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Rumah Rengasdengklok yang terletak di Karawang, dimana tempat ini pernah dijadikan sebagai pengamanan untuk Soekarno dan Hatta yang dilakukan oleh segolongan anak muda, agar Soekarno – Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan.(NA)