Dua Bulan Berdiri, KDMP Tamanmartani Rekrut 895 Anggota

Dua Bulan Berdiri, KDMP Tamanmartani Rekrut 895 Anggota

SriSundari – Baru beroperasi sekitar dua bulan, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Tamanmartani, Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta telah memiliki 895 anggota.  Koperasi yang berdiri pada Senin 16 Juni 2025 ini langsung mendapat tanggapan positif dari masyarakat desanya.

KDMP Tamanmartani menjalankan empat unit usaha, yaitu klinik dan apotek, simpan pinjam, sembako, dan sarana produksi pertanian (saprotan). Keempat unit usaha bisa langsung berjalan dengan baik.

“Meski demikian, kami terus melakukan penyempurnaan, termasuk tenaga dan komoditas dagang,” ungkap Ketua KDMP Tamanmartani, Mawardi.

Selain itu, KDMP Tamanmartani juga mendukung dan menguatkan pengembangan pariwisata. KDMP berfungsi sebagai agregator yang memasarkan produk dan layanan anggota. KDMP juga menyediakan wadah bagi UMKM lokal untuk menjual produk mereka langsung kepada wisatawan.

“Koperasi Desa Merah Putih Tamanmartani support system-nya ditopang produk oleh-oleh. Kami menerima berbagai produk dari UMKM yang ada di Desa Wisata Tamanmartani. Jadi di desa wisata ini mengusung wisata edukasi, wisatawan bisa belajar peternakan, berkebun, bertani, dan sebagainya. Nah hasil dari ternak, tani ini mereka juga bisa pasarkan di koperasi,” ujar Mawardi.

Pelaku usaha tidak perlu lagi berjuang sendiri untuk memasarkan produknya. Koperasi dapat berperan sebagai distributor, mengumpulkan produk dari berbagai anggota (petani, pengrajin, produsen kuliner), dan memasarkannya ke pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun digital, sehingga memperpendek rantai pasok dan meningkatkan daya tawar produk.

Kedepannya, para pelaku pariwisata di desa seperti pemilik homestay, UMKM, pengrajin bisa mengakses lebih mudah ke sumber pembiayaan, seperti pinjaman mikro dan perbankan untuk mengembangkan usaha, meningkatkan fasilitas, dan menciptakan produk-produk baru yang lebih berdaya saing.

Bagi para pelaku pariwisata, akan diberikan kemudahan jika membutuhkan modal tambahan melalui koperasi yang bekerjasama dengan BNI seperti pinjaman KUR. Pinjaman yang diajukan pelaku pariwisata dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membangun fasilitas baru seperti gazebo, toilet, atau area parkir, membeli peralatan pendukung misalnya perlengkapan outbound, atau melakukan renovasi pada penginapan (homestay).

Tak hanya itu, dana pinjaman dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan. Contohnya, pelaku usaha kuliner di desa wisata bisa meminjam modal untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar atau peralatan masak yang lebih modern.

Pengelola Bidang Wisata Bumdes Tamanmartani, Pandu Cahyo Gustoro, menambahkan bahwa KDMP juga berkolaborasi dengan Bumdes dan Pokdarwis dalam mengoptimalkan potensi pariwisata di desa.

Paket wisata yang dibuat oleh Kelompok Sadar Wisata, seperti paket wisata berkunjung ke Lumbung Mataraman, belajar jemparingan, belajar membatik, belajar soal pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Sedangkan Bumdes dan KDMP membantu mempromosikan

“Alhamdulillah sudah berjalan lancar, sudah bisa mendatangkan wisatawan asing, wisatawan lokal, dan sudah ada dampaknya ke masyarakat atau pelaku wisata yang kami tangani, jadi ada peningkatan grafiknya,” kata Pandu.

Sejak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) pada 21 Juli 2025 lalu, tahun ini menjadi momentum kebangkitan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

KDMP hadir sebagai simbol dari kebangkitan ekonomi berbasis gotong royong, kemandirian, dan digitalisasi ini, mengusung sistem yang lebih transparan dan terhubung secara digital.  Dengan hadirnya koperasi, diharapkan akan menjadi instrumen utama pemerataan kesejahteraan di tingkat desa.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"