SriSundari – Pasar keuangan dalam negeri terdampak drastis usai demonstrasi yang terjadi kemarin hingga hari ini. Nilai tukar rupiah pun kembali melemah. Hal ini terlihat dari data Bloomberg pada Jumat 29 Agustus 2025 pukul 11.35 WIB, nilai rupiah menjadi Rp 16.453 per USD, turun 100 poin atau sekitar 0,61 persen.
Sementara sehari sebelumnya, kurs rupiah berada di level Rp16.360 per dolar AS, menguat dibandingkan nilai tukar sebelumnya. Pada pembukaan perdagangan di Kamis pagi, 27 Agustus 2025, nilai tukar rupiah menguat sebesar 8 poin atau 0,05 persen, yang sebelumnya berada pada posisi Rp16.368 per dolar AS.
Indeks Dolar AS (DXY) terpantau menguat ke level 97,99 poin atau naik 0,18 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 97,81 poin.
Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami tekanan yang cukup signifikan. Berdasarkan data RTI, indeks acuan pasar modal Indonesia tercatat menurun menjadi 2,27 persen atau 180,8 poin ke level 7.771,28.
Kondisi pelemahan rupiah tidak lepas dari dinamika pasar global, seperti penguatan dolar AS, DXY yang mengalami kenaikan dalam empat hari terakhir dan bergerak di atas level 98. Selain itu juga terimbas kondisi dalam negeri yaitu aksi demonstrasi yang berujung ricuh.(NA)