SriSundari – Pembangunan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang akan dipercepat. Hal ini disampaikan langsung Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, usai pertemuannya dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, yang diselenggarakan di Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025).
Dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono, Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Risal Wasal, perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.
“Akses jalan ke stasiun haruslah mudah. Dengan begitu, mobilitas masyarakat semakin lancar dan penggunaan transportasi umum meningkat. Hal ini juga akan membantu mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” papar Menhub Dudy.
Sebelumnya, hasil dari kajian Polar UI memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh mencapai sekitar 32 ribu per hari. Jumlah ini terdiri dari 18 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Halim, Padalarang dan Tegalluar, serta 14 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Karawang.
Untuk itu, dibuat rencana akan ada 8 jalan akses dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang, yaitu akses 1 Exit Toll KM 42+000, akses 2 Jalan Kawasan, Akses 3 Jembatan Cibeet, akses 4, 5, dan 6 Jalan Kawasan, akses 7 akses Trans Heksa Karawang sisi Utara, serta akses 8 Trans Heksa Karawang sisi Selatan.
Agar pembangunan akses tersebut dapat terlaksana, Menhub Dudy menghimbau semua pihak turut bekerja sama, terutama memberi dukungan pendelegasian penlok dari kanwil BPN ke Kantah Karawang untuk akses 1-5, serta penetapan pemrakarsa UKL-UPL kepada Dinas Bina Marga dari Gubernur Jabar untuk akses 3-5.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk bersinergi mempercepat penyediaan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang demi pelayanan transportasi umum yang lebih baik,” ujar Menhub Dudy.(Rafa)