JAKARTA – Acara pelantikan Pengurus Wilayah Perempuan Peduli Pembangunan Daerah Indonesia (P3DI) Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2025–2029 pada Rabu, 22 Oktober 2025, tak hanya menjadi momentum pengukuhan kepengurusan, tetapi juga menjadi ajang pengembangan diri melalui seminar inspiratif.
Seminar utama dalam acara tersebut dibawakan oleh Ketua Umum P3DI, Dr. Sri Sundari, S.H., M.M., CGCAE, dengan topik yang memukau: “Energi Alam Bawah Sadar dalam Pembangunan Daerah.” Sesi ini menarik perhatian penuh dari seluruh pengurus yang baru dilantik dan para tamu undangan.
Alam Bawah Sadar: Kunci Sukses Organisasi
Dalam materinya, Dr. Sri Sundari menekankan bahwa keberhasilan sebuah organisasi, termasuk P3DI dalam mendukung pembangunan daerah, tidak hanya ditentukan oleh strategi dan program kerja yang logis (ranah pikiran sadar). Namun, juga sangat dipengaruhi oleh kekuatan kolektif dari alam bawah sadar para anggotanya.
“Alam bawah sadar adalah gudang keyakinan, emosi, dan kebiasaan kita. Jika energi kolektif dalam alam bawah sadar pengurus dipenuhi dengan optimisme, kepercayaan diri, dan visi yang jelas, maka setiap program kerja akan berjalan dengan momentum yang luar biasa,” jelas Dr. Sri Sundari.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya teknik mind-setting dan visualisasi bagi para pemimpin perempuan di P3DI. Dengan mengarahkan pikiran bawah sadar untuk fokus pada solusi dan pencapaian, pengurus dapat mengatasi hambatan mental dan mewujudkan target organisasi, terutama dalam pemberdayaan SDM dan UKM di Jakarta.
Sinergi Pikir dan Pembangunan
Seminar ini memberikan perspektif baru bahwa upaya pembangunan daerah membutuhkan lebih dari sekadar kebijakan anggaran; ia menuntut perubahan pola pikir secara fundamental. Para pengurus diajak untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas dengan mengoptimalkan potensi mental mereka.
Acara pelantikan yang digelar di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Oktober 2025. Pelantikan dan seminar ini menjadi penanda dimulainya babak baru bagi P3DI Jakarta untuk berkontribusi secara nyata, membuktikan bahwa kekuatan perempuan yang terarah secara mental dan spiritual adalah aset tak ternilai bagi pembangunan daerah.
