SriSundari – Bentang Alam Seko Rongkong ditetapkan sebagai Kawasan Bernilai Ekosistem Penting (KBEP) sejak 1 Oktober 2024. Kawasan ini merupakan bagian dari Pegunungan Quarles yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dengan 183 spesies flora dan fauna, termasuk 52 spesies endemik Sulawesi.
Dihiasi dengan pemandangan barisan pegunungan hutan tropis yang indah, kawasan Pegunungan Quarles di Seko – Rongkong, Sulawesi Selatan ini memenuhi syarat akan nilai biologis, ekologis, termasuk jasa ekosistem, sosial dan budaya yang sangat penting di tingkat lokal, regional, dan atau global.
Bentang Alam Seko Rongkong terletak di Kecamatan Rongkong memiliki lahan seluas 74.811 hektare meliputi 13 desa di Kecamatan Seko dan Rongkong. Kawasan ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air dan perlindungan terhadap bencana alam. Disini juga ada situs arkeologi yang berusia lebih dari 700 tahun. Hal ini makin menegaskan pentingnya kawasan ini. Tidak hanya dari sisi ekologis, tetapi juga dari sisi historis dan budaya.
Selain itu, hutan-hutan di luar kawasan konservasi juga menjadi habitat bagi lebih banyak flora dan fauna yang dilindungi serta penting secara ekologis. Hal tersebut memerlukan perhatian lebih, seperti hutan di Rongkong dan Seko yang masih menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa liar.
Beracu dari kajian inventarisasi dan verifikasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020, sebagian besar kawasan ini merupakan area berhutan di Luwu Utara dan diharapkan akan menjadi rumah bagi satwa liar seperti anoa pegunungan (Bubalus quarlesi).
Diharapkan, kawasan Bentang Alam Seko Rongkong tak hanya terjaga kelestariannya, tetapi juga menjadi contoh pengelolaan lanskap yang mampu mengintegrasikan kepentingan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan bagi generasi mendatang.(NA)
