Kemenparekraf Gandeng British Council Gulirkan ‘Ekraf Academy 2024’

Kemenparekraf Gandeng British Council Gulirkan ‘Ekraf Academy 2024’

SriSundari – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan British Council mewujudkan ‘Ekraf Academy 2024’, sebagai sebuah inisiatif peningkatan kapasitas bagi praktisi dan pemangku kebijakan di bidang ekonomi kreatif (ekraf) untuk memperoleh sertifikasi internasional melalui kursus singkat.

Untuk mendapatkan peserta yang dilibatkan dalam kegiatan Ekraf Academy 2024 ini, harus melalui jalur kurasi terlebih dahulu.

“Para peserta terpilih dapat memperoleh sertifikasi internasional melalui kursus singkat, dengan materi pembelajaran tersedia di www.britishcouncil.rise.com mulai 15 Oktober 2024,” ungkap Menparekraf Sandiaga, Senin (7/10/2024).

Ekraf Academy 2024 merupakan wujud dari komitmen Kemenparekraf terhadap Resolusi PBB 78/133, yang mempromosikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan ekonomi kreatif. Hal ini juga sejalan dengan Kerangka Kerja Pembangunan Jangka Panjang Nasional untuk Kebijakan dan Strategi Ekonomi Kreatif 2025-2045.

Para peserta Ekraf Academy berasal dari para praktisi, profesional kreatif, dan pembuat kebijakan di bidang kreatif, dimana mereka nanti akan mendapatkan pelatihan kebijakan ekonomi kreatif hibrida, di bawah program ASEAN – UK Advancing Creative Economy. Selain itu, Asian Creative Digital Economy Youth Summit juga akan mengambil bagian dalam mendukung peserta untuk membuat actionable plans.  Ini merupakan tingkatkan kapasitas praktisi dan pemangku kebijakan bidang ekraf menuju sertifikasi global.

Antusiasme untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi.  Seperti yang disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Diah M. Paham, hingga saat ini Kemenparekraf telah menerima lebih dari 400 pendaftar.  Namun, kursi peserta untuk Ekraf Academy 2024 hanya tersedia untuk 100 peserta saja.

“Nantinya dari 100 ini akan dipilih 30 yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti in person workshop. Karena ini baru pertama kali kita lakukan. Dan ini akan terus kami perluas setelah nanti dievaluasi sampai akhir tahun ini,” ujar Diah.

Sementara itu, Charges d’affaires UK Ambassador to ASEAN, Ben Matthews, mengungkapkan Ekraf Academy sangat menarik karena tidak hanya berkaitan dengan peningkatan keterampilan, namun juga membangun jejaring hingga sharing knowledge sehingga memungkinkan para peserta mendapatkan perspektif global.

“Saya fikir ini sangat menarik dan pada akhirnya memperdalam hubungan budaya antar negara,” kata Ben.

Menurut Country Director Indonesia and Director South East Asia, British Council, Summer Xia, sektor ekonomi kreatif sangat menarik. Di Inggris sendiri sektor ekonomi kreatif telah memberikan kontribusi sekitar 5,7 persen terhadap PDB negara dan mempekerjakan sebanyak 2,4 juta orang.

“Dan saya pikir angka ini bahkan lebih besar lagi ketika mendengar Indonesia dan di seluruh negara anggota ASEAN. Tentunya kita harus memastikan peningkatan ini dengan cara yang berkelanjutan dan inklusif. Oleh karena itu, kita menginisiasi program ini (Ekraf Academy),” kata Summer.

Dalam kesempatan itu, Summer mengapresiasi Kemenparekraf atas terselenggaranya WCCE edisi Tashkent, Uzbekistan, yang menyoroti pentingnya ekonomi kreatif.

“Saya berharap Ekraf Academy dapat naik ke level yang lebih tinggi dan kemudian kita dapat melaporkannya kembali di WCCE berikutnya,” pungkas Summer.(Adoel)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"