SriSundari – Bali membawa ketenangan dan semangat untuk pemulihan jasmani dan rohani. Hal inilah yang mendorong Sadghuru, seorang guru yoga dan spiritual termahsyur serta penulis asal India, sampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (19/4/2024) malam.
Sebagai pendiri Isha Foundation, Sadghuru telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia. Namun, Sadghuru merasakan ada hal yang istimewa dengan Bali. Tidak ada destinasi yang seperti Bali.
Diketahui, Sadghuru mempunyai 12,5 juta pengikut pada media sosial Instagram. Sadghuru telah mengajar yoga sejak 1982. Ia selalu menanamkan kepada muridnya bahwa yoga tidak hanya sebatas meditasi untuk diri sendiri, tapi juga untuk lingkungan dan masyarakat. Sadghuru juga dikenal sebagai aktivis lingkungan.
Kedatangan Sadghuru mendapat sambutan hangat dari Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Sandiaga, kedatangan Sadghuru memperkuat positioning Bali sebagai destinasi wisata spiritual. Apalagi, Sadghuru dan tim Isha Foundation sengaja memilih Bali untuk tempat beristirahat.
“Dia (Sadghuru) sampaikan bahwa drinking dan dancing bisa dimana saja, tapi kalau di Bali terjaga kelestarian budayanya. Jadi ini yang ia rasakan,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
Menurut Sandiaga lagi, Sadghuru memilih Bali untuk melakukan perjalanan spiritual sekaligus proses penyembuhan pascaoperasi. Karenanya, Menparekraf Sandiaga berpesan kepada masyarakat Bali khususnya agar tetap dan selalu menjaga kelestarian alam, budaya, serta adat istiadat.
Sadghuru beserta rombongan dijadwalkan akan berada di Bali selama kurang lebih satu pekan. Ia akan berkunjung ke beberapa destinasi wisata di antaranya Pura Besakih, Pura Tirta Empul, Pura Durga Kutri, hingga mendalami budaya setempat.
“Mudah-mudahan ini (kedatangan Sadghuru) semakin bisa menarik banyak kunjungan, terutama dari pengikutnya karena dia punya pengikut banyak sekali, baik di India maupun di belahan dunia lainnya,” harap Sandiaga optimis.(NA)