Menepis Rasa Pesimis

Menepis Rasa Pesimis

SriSundari – Seringkali kita merasakan ketika sedang mengerjakan sesuatu, tiba-tiba muncul ragu, merasa apa yang tengah dikerjakan hasilnya akan jelek. Inilah yang namanya pesimis, ketika sesuatu hal yang belum terjadi sudah dirasakan secara negatif.

Pesimis dianggap musuh dalam selimut.  Secara fisik bentuknya tidak terlihat, namun pengaruhnya luar biasa membahayakan. Rasa pesimis bisa membuat orang tak berkutik. Ibaratnya, kalah sebelum perang, dan jika dibiarkan akan menghambat dalam mengejar impian.

Bayangkan setiap ingin melangkah selalu ragu, tidak percaya diri untuk bisa mengerjakan, tidak yakin mampu, hingga akhirnya tidak berani bertindak dan tidak melakukan apa-apa alias putus asa.

Pikiran yang pesimis jika tidak segera dihalau dan dibiarkan secara terus-menerus, akan membentuk kebiasaan dalam bersikap pesimis.  Untuk itu, penting sekali segera mengendalikan pikiran sendiri agar tidak terpaku pada pikiran pisimis tersebut. 

Bagaimana menghadapi rasa pesimis?

Pesimis merupakan suatu keadaan atau kondisi pikiran, sikap, pandangan yang selalu melihat segala sesuatunya secara negative. Seseorang yang memiliki sikap ini diidentikkan dengan sifat tidak percaya diri, mudah menyerah, terlalu pasrah bahkan cenderung seringkali memadamkan harapannya sendiri.

Ketika melihat satu titik cahaya, bagi orang optimistis akan berusaha membesarkan cahaya tersebut namun sebaliknya orang yang pesimistis cenderung berusaha memadamkan cahaya tersebut. Orang optimistis selalu membangun harapan di setiap langkahnya namun sebaliknya bagi orang yang pesimistis akan meredam harapannya, meskipun terkadang dia menyadari bahwa harapan itu masih ada.

Seringkali, pikiran pesimis hadir dari berbagai pikiran yang tidak produktif sehingga ada ruang untuk membangun sikap pesimis.  Untuk itu, segera batasi pikiran-pikiran yang tidak produktif agar ruang untuk membangun pikiran pesimis semakin sempit.  Segera alihkan terlebih dahulu sikap pesimis menjadi sikap realistis.

Ciri – ciri sikap pesimis yang harus segera di tepis :

  • Meragukan kemampuan diri sendiri
  • Menyalahkan diri sendiri yang berlebihan
  • Resah terhadap sesuatu hal yang belum terjadi
  • Tidak percaya pada orang lain
  • Menarik diri dari hubungan sosial

Untuk itu, rehatlah sesaat ketika kegagalan timbul dan beri ruang dalam pikiran kita untuk introspeksi namun jangan terlalu lama dan segera bangkit untuk mencari solusinya.  Hindari pemikiran yang membuat kita menjadi pesimis. Sadari bahwa pola pikir pesimis mungkin akan muncul dari diri sendiri, dengan menyadari hal tersebut, menjadi kunci untuk segera mengubahnya.

Rubah mindset negative kita, misalnya, yang awalnya kita berfikir “saya tidak mampu”, rubah menjadi “Insyaa Allah saya akan berusaha semaksimal mungkin”.

Banyak bergaul dengan orang-orang yang memiliki pandangan positif dan mendukung apa yang tengah kita kerjakan. Dengan banyak berinteraksi dengan orang-orang berfikiran positif seperti ini, akan memberi energi positif juga kepada diri kita.

Istirahat yang cukup dan rutin berolah raga agar kita memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik.  Hal ini mampu untuk mengurangi dan menghindari pikiran kita mudah menjadi pesimis.

Nah, pesimis memang harus segera kita tepis! Harus segera dibersihkan dari pikiran dan sikap kita, sehingga pikiran dan sikap kita pun akan jauh dari mudah menyerah, pasrah bahkan terhindar dari putus asa.

Ketika keyakinan dalam diri begitu kuat, maka kita akan merasa semangat, penuh percaya diri, pantang menyerah, giat berusah dan siap menyongsong masa depan yang penuh gemilang!(NA/terinspirasi dari tayangan youtube Dr. Sri Sundari MFSW Pengembangan Diri)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"