Menjadi Vegetarian, Mengapa Tidak?

Menjadi Vegetarian, Mengapa Tidak?

SriSundari – Vegetarian adalah gaya atau pola makan yang tidak mengonsumsi daging maupun produk hewani, seperti telur dan produk olahan susu.  Dengan mengikuti pola makan seperti ini, banyak manfaat yang akan diterima tubuh, jika terlebih dahulu memperhatikan keseimbangan kandungan nutrisi dari setiap makanan yang akan dikonsumsi.

Beberapa manfaat dari pola makan vegetarian seperti dapat mengontrol berat badan, menurunkan resiko penyakit jantung, menurunkan resiko penyakit diabetes tipe 2, menjaga kadar kolesterol dan lainnya.

Namun, untuk mengubah gaya hidup seseorang menjadi vegetarian, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.  Akan banyak penyesuaian yang harus dilakukan, hingga benar-benar terbiasa melakukan pola makan yang baru ini, yaitu sebagai vegetarian.

Untuk menjadi seorang vegetarian, tidak hanya berarti menghindari makanan hewani dan makan buah-buahan serta sayuran saja. Ada beberapa tipe pola makan vegetarian yang dapat diikuti, bahkan, seseorang masih bisa mengonsumsi beberapa jenis bahan pangan hewani, meskipun ingin menjadi seorang vegetarian.

Berikut ini tipe-tipe vegetarian yang bisa dipilih :

  • Ovo vegetarian: tidak makan bahan pangan hewani, kecuali telur.
  • Lacto vegetarian: tidak makan bahan pangan hewani, kecuali susu dan produknya.
  • Lacto-ovo vegetarian: tidak makan bahan pangan hewani, kecuali telur, susu, dan produknya.
  • Pesco vegetarian/pescatarian: bahan pangan hewani yang dimakan hanyalah ikan.
  • Pollo vegetarian: bahan pangan hewani yang dimakan hanyalah daging unggas.
  • Vegan: tidak makan daging merah, daging unggas, ikan, susu, telur, ataupun bahan pangan hewani lain beserta produk-produknya.

Seseorang yang biasa mengkonsumsi daging, untuk memilih menjadi vegetarian dapat ‘mengakali’ bahan dan produk hewani dengan bahan-bahan alternatif dari sumber nabati.  Misalnya, daging merah, unggas atau ikan dapat diganti dengan tahu, tempe, seitan (daging tiruan), jamur, dan nangka. Begitu juga dengan kaldu sapi atau ayam, dapat diganti dengan kaldu dari sayuran atau jamur.

Bagi penyuka susu, untuk susu sapi dapat diganti dengan susu kedelai, susu almond, santan, dan susu dari beras.  Sementara pencinta keju dapat menikmati kedelai, kacang mete, atau jamur ragi.

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah, seorang vegetarian akan mengalami kekurangan vitamin B12, zat besi serta asam lemak omega-3 yang semua ini banyak tersedia dalam bahan makanan hewani. Untuk mengatasinya, seorang vegetarian dapat memperoleh kebutuhan tersebut melalui suplemen atau makanan yang telah diperkaya nutrisi tersebut.

Ingat, setiap perubahan pasti memerlukan waktu, tidak bisa instan begitu saja.  Memilih pola makan vegetarian harus bertahan dan lakukan secara perlahan. Pilihlah cara yang paling sesuai dengan kebiasaan sehari-hari.  Awali dengan mengganti beberapa bahan pangan hewani dengan alternatifnya. Sehingga lama kelamaan akan semakin terbiasa dengan bahan makanan nabati.(NA/Berbagai Sumber)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"