SriSundari – “Kita tidak akan menyerah. Sekali lagi kita tidak akan menyerah. Kita akan terus membantu mendukung perjuangan saudara-saudara kita bangsa Palestina,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, pada acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama yang dihadiri oleh anggota MPR RI, MUI, Baznas dan 11 Imam Palestina di Jakarta (01/04/2024).
Menlu mengatakan, di saat negara-negara yang sebelumnya membantu Palestina mulai membuka hubungan diplomatik dengan Israel karena kepentingan pragmatis, Indonesia memilih untuk tetap konsisten membela Palestina.
“Alhamdulillah posisi Indonesia untuk membela perjuangan Palestina, yang identik dengan perjuangan akan kebenaran keadilan akan hak dan kemanusiaan, tetap kokoh dan konsisten. Harapan saya posisi ini tidak akan berubah di masa depan, sampai kita melihat hak-hak bangsa Palestina dipenuhi dan kita melihat kemerdekaan Palestina terwujud,” ujarnya meyakinkan.
Lebih lanjut Menlu menambahkan, Indonesia mendukung perjuangan Palestina melalui dukungan politik dan dukungan kemanusiaan. Dukungan politik diberikan di berbagai forum seperti PBB, OKI, dan organisasi internasional lainnya, termasuk dengan memberikan pandangan hukum di Mahkamah Internasional. Adapun terkait bantuan kemanusian, Indonesia telah kirim lebih dari 4.400 ton, baik dari pemerintah maupun non-pemerintah.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih banyak atas bantuan, dukungan masyarakat Indonesia yang diberikan melalui baik lembaga keagamaan maupun lembaga kemanusiaan untuk terus memberikan bantuan untuk Palestina,” ujar Menlu.
Sikap, posisi, dan aksi masyarakat dan pemerintah terkait isu Palestina yang konsisten tetap satu dan kokoh ini, menjadi suatu kebanggaan bagi Menlu Retno. Untuk itu, Menlu Retno juga menekankan pentingnya untuk terus menjalankan jihad kebaikan, termasuk dalam mendukung Palestina. Walaupun jalan masih panjang dan terjal, Indonesia tidak akan menyerah.
Menlu juga mengatakan, bahwa Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2728 tahun 2024 yang berhasil disahkan tanggal 25 Maret, merupakan suatu kemajuan, karena memerintahkan segera dilaksanakannya gencatan senjata di bulan Ramadan.
“Ini sebuah kemajuan dari usaha negara-negara dunia yang sangat panjang, termasuk ikhtiar dari Indonesia. Dari sejak awal Indonesia terus suarakan gencatan senjata, karena kita yakin gencatan senjata merupakan sebuah awal untuk memperbaiki situasi di Gaza,” ujar Menlu.
Saat ini yang terus didorong Indonesia adalah memastikan implementasi dari resolusi tersebut. Tanpa implementasi, resolusi tersebut hanya akan berubah sebuah kertas tanpa makna sebagaimana resolusi-resolusi DK terkait Palestina yang lain.
“Seandainya Resolusi DK PBB mengenai Palestina diterapkan dan semua negara terutama negara pemegang veto memiliki komitmen untuk menerapkan resolusi-resolusi ini, pasti situasi Palestina tidak akan seperti saat ini,” ujar Menlu Retno.(NA)