SriSundari – Tong Tong Night Market yang merupakan event tahunan Kota Malang dan dihelat The Shalimar Boutique Hotel Malang, mempunyai potensi untuk menjadi bagian dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN). Gelaran yang digelar selama 4 hari ini, 25 – 28 Juli 2024 dan diselenggarakan di Taman Tjerme, Kecamatan Klojen, Kota Malang, dimeriahkan oleh 30 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berikut jajanan dan suasana pasar khas tempo dulu.
Dibuka mulai pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB, Tong Tong Night Market merujuk dari Tong Tong Fair Belanda, yang merupakan event tahunan dan terbesar di Belanda yang ada sejak tahun 1959. Dimana, di Tong Tong Fair Belanda merupakan tempat berkumpulnya para pecinta kuliner dan budaya Indonesia dan Eropa di Belanda. Di dalamnya selain banyak menjajakan jualan UMKM, juga ada pertunjukan musik keroncong, dangdut, hingga makanan lokal.
Begitu juga Tong Tong Night Market, tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya dan sejarah, namun juga bersinergi dengan para pelaku bisnis, komunitas serta UMKM yang selalu mendapat dukungan pemerintah Kota Malang.
Event yang juga menjadi salah satu tujuan wisata tahunan yang paling dinanti oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ini, menganut sistem transaksi yang dilakukan dengan menggunakan gulden atau mata uang Belanda. Jaid, sebelum berbelanja para pengunjung diwajibkan untuk menukarkan uangnya terlebih dahulu di kasir-kasir yang sudah disediakan.
Menparekraf Sandiaga Uno, usai meninjau Tong Tong Night Market pada Sabtu (27/7/2024) malam, mengaku takjub. Sandiaga pun berharap, agar Tong Tong Night Market dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Dan tentunya ini juga meningkatkan daya tarik dan mobilitas wisatawan ke Kota Malang.
Menparekraf Sandiaga juga mengungkapkan, bahwa Tong Tong Night Market mempunyai potensi untuk menjadi bagian dari 110 KEN, karena gelaran ini sangat unik, konsisten, melibatkan banyak sektor ekonomi kreatif dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
“Jadi ini sangat layak untuk diajukan masuk ke Kharisma Event Nusantara. Dan jangan lupa, pertimbangan nomor satu wisatawan ke Malang itu 63 persen karena kuliner, yang kedua karena shopping. Dan kalau event ini bisa ditingkatkan maka semakin banyak alasan untuk mengunjungi Malang,” ungkap Menparekraf Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, mengungkapkan, sudah menjadi arahan Menparekraf Sandiaga bahwa setiap daerah diharapkan menghadirkan sejumlah event. Sebab, event menjadi alasan ketiga tertinggi bagi wisatawan untuk berkunjung atau datang berwisata, selain kuliner dan seni budaya.
“Jadi semakin banyak event, semakin banyak pergerakan, dan ekonomi pasti akan semakin menggeliat,” pungkas Marhen.(Adoel)