Menyusuri Trekking Menuju Air Terjun Cibeureum

Menyusuri Trekking Menuju Air Terjun Cibeureum

SriSundari – Salah satu objek wisata alam favorit di kawasan Cibodas adalah Air Terjun Cibereum yang juga disebut Curug Cibeureum.  Air terjun ini terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, sehingga objek wisata alam ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP).

Untuk mencapai lokasi air terjun, pengunjung akan melalui jalur pendakian alias trekking yang berliku di tengah hutan dengan suguhan pemandangan nan eksotis.  Lebatnya pepohonan di kanan dan kiri, suasana yang teduh dan asri, serta pemandangan beberapa jembatan yang membelah sungai-sungai kecil.

Medan yang menanjak dengan undakan bebatuan dikelilingi hutan yang lebat, menjadi daya tarik tersendiri dari perjalanan menuju Curug Cibeureum ini. Suara-suara burung yang beragam juga turut mendampingi perjalanan ini.

Yah, trekking menuju Curug Cibeureum dapat memberikan pengalaman yang menarik, khususnya bagi para pecinta alam dan mereka yang hobi berpetualang.  Bisa dibilang, jalur trekkingnya sulit-sulit mudah, terkadang menanjak, terkadang landai, beberapa ada yang agak menurun. Tak perlu risau, karena jalur ke arah Curug Cibeureum ini sudah ditata sedemikian rupa menggunakan papan kayu dan bebatuan.

Dalam perjalanan, pengunjung juga akan menikmati keindahan Telaga Biru dan Rawa Gayonggong. Di Telaga Biru, pengunjung dapat beristirahat sejenak sambil menikmati keindahan danau dengan air berwarna kebiruan. Pengelola juga menyediakan saung yang dapat digunakan untuk bersantai sambil berfoto-foto.

Suasana Rawa Gayonggong pun tak kalah cantiknya. Rawa ini dikelilingi banyak pepohonan dan rumput ilalang, serta di salah satu sisinya dilengkapi dengan pemandangan cantik bukit Mandalawangi, yang dilengkapi dengan jembatan panjang yang terbuat dari batu buatan.  Spot ini kerap menjadi salah satu tempat favorit berfoto ria atau selfie, selama perjalanan ke Curug Cibeureum.

Setelah melewati Telaga Biru, perjalanan akan melewati jembatan beton yang berdiri di atas Rawa Panyangcangan.  Jembatan di atas Rawa Panyangcangan dikelilingi pepohonan hijau khas hutan belantara. Spot ini juga kerab dijadikan tempat berfoto terutama ketika cuaca sedang cerah. Saat cuaca cerah, tampak jelas panorama Gunung Gede begitu memukau, yang siap menjadi photo latar nan instagramable.

Total jalur trekking yang ditempuh sekitar 2,8 km dihitung dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Pangrango. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 30 menit hingga 2,5 jam, tergantung kemampuan masing-masing. 

Keindahan Curug Cibeureum memang tak bisa dipungkiri.  Suara gemuruh jatuhnya air yang cukup deras serta debit air yang tinggi, membuat pengunjung ingin langsung menikmati dinginnya tumpahan air terjun.  Belum lagi, panorama sekitar yang sangat menakjubkan, dengan rimbunnya pepohonan hijau yang mengelilingi air terjun ini, memanjakan pandangan mata.

Selain air terjun utama Curug Cibeureum, terdapat dua air terjun lainnya yang lebih kecil, yaitu Curug Cidendeng dan Curug Cikundul, yang letaknya tidak jauh dari air terjun utama. 

Yah, dengan menikmati ketiga curug ini, rasa lelah dan letih dari perjalanan yang menempuh jalur trekking yang cukup panjang ini, terbayar lunas.

Untuk mencapai Curug Cibeureum, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, menuju ke Puncak Pass, lalu melanjutkan perjalanan ke arah Cibodas. Jalan masuk ke gerbang utama Curug Cibeureum berada di sebelah kanan jalan.

Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, dapat menggunakan angkutan umum.  Jika dari Jakarta pilih kendaran dari terminal Kampung Rambutan menuju Baranangsiang Bogor atau terminal bus Cianjur.  Sesampainya di pertigaan Cibodas, naik angkutan umum atau ojek untuk melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk Curug Cibeureum.(NA)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"