SriSundari – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (28/11/2024) naik sebanyak 70 poin atau 0,44 persen, menjadi Rp15.865 per dolar AS.
Sebelumnya, pada akhir perdagangan Selasa (26/11/2024), nilai rupiah melemah 54 poin menjadi sebesar Rp15.935 per dolar AS. Hal ini berdasarkan data Purchasing Managers Index (PMI) AS yang solid, terutama sektor jasa yang melampaui ekspektasi, memperkuat pandangan pasar bahwa ekonomi AS masih stabil, mempengaruhi penurunan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve.
“Hal ini berpotensi menjaga dolar AS tetap kuat dan dapat menekan rupiah,” ungkap analis ICDX Taufan Dimas Hareva, dilansir dari Antara.
PMI composite S&P November 2024 menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1.
Lebih lanjut Taufan juga menyampaikan, bahwa pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, terutama karena ketergantungan rupiah terhadap fluktuasi dolar AS.
Dolar AS pun semakin menguat karena mendapatkan dukungan setelah pengumuman pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS, yang meningkatkan sentimen positif terhadap kebijakan fiskal ekspansif Presiden AS terpilih Donald Trump.
Bahkan dalam periode bulan November, rupiah sempat menduduki di angka Rp 15.947 yaitu pada 21 November 2024 lalu.(NA)