SriSundari – Jutaan orang diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka, ketika Topan Shanshan melanda wilayah barat daya Jepang dengan angin kencang dan hujan lebat, Kamis (29/8/2024). Kondisi ini mengakibatkan aliran listrik mati, mengganggu lalu lintas udara dan memaksa pabrik-pabrik besar tutup.
Dilansir dari Reuters, sejauh ini tiga orang telah tewas dan puluhan lainnya terluka akibat amukan topan ini. Sebelumnya pihak berwenang sudah memperingatkan bahwa topan kali ini dapat menjadi salah satu badai terkuat yang pernah melanda wilayah tersebut.
Pegawai rumah duka Tomoki Maeda, yang saat itu tengah berada di mobil jenazah ketika topan melanda kota Miyazaki di Kyushu Selatan, melilhat bagaimana jendela-jendela hancur serta merobohkan kabel listrik dan dinding di beberapa bangunan.
“Saya belum pernah mengalami angin kencang atau tornado selama 31 tahun hidup saya,” kata Maeda.
Topan Shanshan kali ini membawa hembusan angin dengan kecepatan sekitar 50 meter per detik (180 km per jam/112 mph). Topan tersebut terjadi di dekat kota Unzen di Prefektur Nagasaki pada pukul 15.00. (0600 GMT) dan bergerak ke utara, menurut badan cuaca. Kekuatan ini cukup kuat untuk menerbangkan truk yang bergerak,
Pada sore harinya, lebih dari 200.000 rumah di tujuh prefektur tidak mendapat aliran Listrik, menurut Kyushu Electric Power Co. Perusahaan utilitas tersebut sebelumnya mengatakan tidak ada dampak terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sendai di kota Satsumasendai, tempat badai melanda Kamis pagi.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers, bahwa tiga orang tewas dan satu orang hilang dalam insiden terkait topan tersebut, sementara badan penanggulangan bencana mengatakan 45 orang menderita luka-luka.
Menurut badan cuaca, setelah melayang di atas Kyushu selama beberapa hari ke depan, badai tersebut diperkirakan akan mendekati wilayah tengah dan timur, termasuk ibu kota Tokyo, sekitar akhir pekan, ka
Lebih dari 5,2 juta orang telah menerima pemberitahuan evakuasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang, terutama di Kyushu. Sementara itu pada hari Rabu, di beberapa wilayah di Jepang tengah terjadi tanah longsor akibat dilanda hujan yang sangat lebat.
Madoka Kubo, yang mengelola sebuah hotel di kota bersejarah Hitoyoshi di tepi sungai di prefektur Kumamoto mengatakan, bahwa semua reservasinya telah dibatalkan dan dia sekarang menampung para lansia yang telah dievakuasi dari daerah terdekat.
Sekitar hampir 800 penerbangan mengumumkan tidak beroperasi saat itu. Begitu juga dengan layanan kereta api, telah dihentikan di banyak wilayah Kyushu, sementara ratusan layanan bus dan feri juga telah dihentikan. Demikian disampaikan dari kementerian transportasi.
Topan Shanshan adalah sistem cuaca buruk terbaru yang melanda Jepang, menyusul Topan Ampil, yang juga menyebabkan pemadaman listrik dan evakuasi, awal bulan ini.(NA)