Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

SriSundari – Bulan suci Ramadhan selalu dinanti oleh seluruh umat Islam di dunia.  Bulan dimana umat muslim diwajibkan menjalankan puasa serta meningkatkan ibadahnya selama sebulan penuh.  Begitu beragam antusias masyarakat muslim dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.  Bahkan, di setiap negara banyak melakukan berbagai kegiatan yang sangat menarik dan menjadi tradisi dalam menyemarakkan bulan Ramadhan ini.

Turki

Meskipun jam alarm dapat dibunyikan untuk membangunkan orang sahur, namun negara Turki masih mempertahankan kebiasaanya membangunkan orang-orang untuk bersantap sahur dengan menabuh genderang. Lebih dari 2.000 penabuh genderang masih berkeliaran di jalanan Turki.
Penabuh drum ini akan mengenakan kostum tradisional Ottoman, termasuk fez dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional.

Kegiatan ini sudah berlangsung sejang zaman Kesultanan Utsmaniyah, dan tradisi ini tetap dilestarikan.

Ketika para penabuh genderang ini berkeliling dengan membawa davul (gendang Turki berkepala dua), biasanya warga dengan kemurahan hatinya memberi mereka tips (bahsis), bahkan tak jarang mengajak mereka untuk menyantap makanan sahur yang ada.

Mesir

Di Mesir, ada satu tradisi yang sangat unik yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan, dimana rumah-rumah disana dipercantik dengan lentera bernama Fanoos yang digantung ataupun di letakkan di sudut rumah.

Lentera tradisional Fanoos ini, hadir sebagai dekorasi selama bulan suci Ramadan.  Tradisi ini diyakini berasal dari Kekhalifahan Fatimiyah (al-Fathimiyyun), terutama berpusat di Mesir, di mana tradisi menyatakan bahwa Khalifah Al-Muizz Lideenillah disambut oleh orang-orang Mesir yang memegang lentera untuk merayakan kedatangannya di Kairo selama bulan suci Ramadan.

Fanoos Ramadan yang juga kerap disebut Lentera Ramadan melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan Ramadhan.  Selain itu, juga ada tradisi fanousiya, yaitu kegiatan anak-anak membuat dan memainkan alat musik tradisional yang disebut tanoura, yang juga dilaksanakan selama bulan suci.

Kuwait

Banyak tradisi unik dan menyenangkan yang dijalankan selama bulan Ramadhan di negara Kuwait.  Diawali dengan tradisi Graish, pesta tradisional jelang Ramadhan, yang merupakan tradisi berkumpulnya warga Kuwait untuk makan bersama dan merayakan hari terakhir bulan Syaban dan bersiap untuk berpuasa Ramadhan.

Juga ada perayaan tradisi Ramadhan yang sudah mengakar yaitu Gergean. Gergean merupakan festival turun-temurun yang dirayakan pada malam ke-13 dan 15 di bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini sangat dinanti anak-anak Kuwait, dimana mereka akan mengenakan pakaian tradisional terbaiknya dan berjalan di sekitar rumahnya, menyanyikan lagu-lagu gembira sembari mereka mengetuk pintu-pintu rumah tetangga dan meminta permen atau kue sebagai ganti dari lagu yang mereka nyanyikan.

Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan dalam menyambut Ramadhan adalah Ghabqa, yaitu pertemuan keluarga dan teman di malam hari bulan Ramadhan.  Kegiatan Ghabqa saat ini lebih kepada urusan perusahaan yang mengundang klien dan karyawan bersama dengan keluarganya untuk bersenang-senang dan berpesta di malam hari.

Dan yang tak kalah menarik serta ditunggu-tunggu kaum muslim di Kuwait yaitu tradisi penembakan meriam yang menandakan waktu berbuka. Penembakan ini bertempat di Istana Naif. Tradisi ini cukup tua dan dilakukan juga oleh beberapa negara di Semenanjung lainnya.

Maroko

Di Maroko, ada tradisi unik di mana orang tua mendandani anak-anak mereka dengan pakaian dan riasan yang unik. Hal ini menjadi bentuk apresiasi karena anak mau belajar puasa. Rumah-rumah juga sengaja dibersihkan dan didekor yang kemudian mengundang kerabat ke pesta.

Selama bulan suci Ramadhan berlangsung, wilayah Maroko akan dikelilingi oleh nafar atau penyiar yang mengenakan gandora, sandal, dan topi tradisional. Nafar akan memainkan melodinya saat mereka berjalan menyusuri jalan.  Hal ini merupakan sebagai tanda bahwa pagi telah tiba dan penduduk harus segera sahur. Seringkali, warga memilih Nafar karena kejujuran dan empati.

India

Tradisi Seheriwalas yang dilakukan di India, merupakan warisan dari sebuah kota tua, yaitu Mughal. Ini merupakan kegiatan untuk membangunkan orang-orang agar mereka dapat menjalankan sahur tepat waktu.

Dalam ritualnya para umat muslim akan berjalan keliling kota dengan meneriakkan nama Allah. Mereka akan membawa tongkat untuk mengetuk pintu dinding warga agar terbangun sahur. Tradisi ini bertujuan untuk memastikan semua orang di lingkungan itu terjaga untuk sahur sebelum salat subuh.

Afrika Selatan

Jelang akhir Ramadhan, para kaum muslim di Afrika Selatan melakukan tradisi unik melihat bulan sabit permata dengan mata telanjang. Maan kykers atau pengamat bulan ini ditunjuk oleh Dewan Peradilan Muslim Afrika Selatan secara resmi.  Mereka berbondong – bondong ke acara di Cape Town, ibukota Afrika Selatan dan berdiri di sepanjang pantai di Sea Point Promenade, di Three Anchor Bay, atau di puncak Signal Hill.  Para ‘maan kykers’ ini menyimak kondisi keberadaan bulan, yang akan menunjukkan kapan Idulfitri terlaksana.

Kegiatan yang cukup unik ini sudah dijalankan sejak tahun 1945 yang dilakukan oleh organisasi The Crescent Observers Society.  Hasil dari pantauan mereka akan diumumkan secara langsung melalui Radio Voice of the Cape.(NA)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"