Mungkin kita terlalu larut merangkum rindu
sampai sampai, kemarin air mata mu mengalir seiring cerita yang kau ujar
tentang jalan dakwah dan likunya
di lain detak, kamu bertutur mengenai sepinya jalan ini
bagaimana Allah menempatkanmu di medan juang yang beratkah? ah, bagi kamu mungkin tidak seberapa
sekarang aku mau minta maaf saja, karena selalu pura-pura sibuk
padahal berkali-kali membunuh waktu
pada jiwa yang Allah kirim untuk berjalan di sampingku
rasanya tak cukup dengan mengucap hamdalah beribu kali
pada pundak kecil yang dititipkan amanah langit, semoga Allah selalu menguatkanmu
Dalam Buku: Bunga Rampai Kata Indah Kulasentana