SriSundari – Kota Melaka yang juga dikenal dengan sebutan Kota Malaka adalah ibu kota negara bagian Melaka di Malaysia. Untuk mengakses Kota Melaka, memerlukan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Kuala Lumpur.
Kota Melaka banyak menyajikan tempat wisata sejarah seperti museum dan bangunan-bangunan peninggalan masa lalu. Yah, dahulu kota ini pernah disinggahi oleh Portugis pada tahun 1511, Belanda pada tahun 1641, dan Inggris di tahun1824.
Tak heran, bangunan-bangunan yang berdiri di Kota Melaka, diwarnai dengan ornament-ornamen unsur Eropa. Sehingga, Kota Melaka dinobatkan sebagai kota warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2008 dan mendapat julukan Bandaraya Bersejarah.
Berikut ini tempat beberapa tempat wisata menarik di Melaka yang asyik untuk disambangi!
Melaka River
Menyusuri sepanjang Sungai Melaka, menjanjikan keindahan tiada tara. Perkampungan sekitar sungai yang tampak asri, indah, terawat, bersih dan sangat cantik ini, menjadi daya tarik bagi siapapun yang datang ke kawasan ini.
Wisatawan akan banyak disuguhi lokasi-lokasi yang menarik, di sepanjang pinggiran Sungai Melaka, dengan berbagai nuansa menarik. Dan para wisatawan pun akan kerasan, berjalan kaki menyusuri pinggir Sungai Melaka ini.
Selain berjalan kaki, ada pilihan menarik lainnya untuk menikmati keindahan Sunga Melaka, yaitu menikmati perjalanan dengan ‘Melaka River Cruise’. Selama kurang lebih 60 menit dengan jarak tempuh sekitar 9 km, perjalanan menggunakan kapal ini akan menghipnotis wisatawan dalam pemandangan pinggir sungai yang menakjubkan.
Bangunan dan sejumlah rumah tua peninggalan Belanda terlihat sangat menarik. Juga terdapat beberapa rumah bergaya Tiongkok dan rumah-rumah tradisional Melayu yang sangat cantik. Juga akan melalui beberapa jembatan kuno yang terkenal, seperti Jawa Bridge, Pasar Bridge, dan Tan Kim Seng Bridge.
Waktu terbaik untuk menikmati perjalanan Melaka River Cruise adalah di sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik lagi.
Benteng A Famosa
Berlokasi di bawah Bukit St. Paul, Benteng A Famosa merupakan sebuah benteng peninggalan Portugis. Arsitekturnya bernuansa Eropa klasik. Sayangnya, bangunan benteng ini sudah lenyap dan hanya menyisakan gerbang bernama Porta de Santiago dan beberapa Meriam.
Dari sejarahnya, Benteng A Famosa Melaka merupakan kompleks pertahanan yang dibangun oleh penjajah Portugis pada abad ke-16 dan kemudian diperkuat oleh penjajah Belanda. Bangunan ini juga menjadi salah satu peninggalan bangsa Eropa tertua yang masih ada di Asia Tenggara.
Jonker Street
Berkunjung ke Kota Melaka jangan lewatkan untuk mampir ke Jonker Street. Lokasinya berada di seberang Stadhuys. Wisatawan cukup berjalan kaki sedikit melewati jembatan yang di bawahnya terdapat Sungai Melaka. Kawasan yang selalu ramai oleh penduduk lokal maupun wisatawan ini.
Jonker Street begitu populer karena banyak toko-toko yang menjual pakaian, barang antik, cendera mata, hingga pusat jajanan kaki lima.
Disini juga ada night market yang buka mulai pukul 6 sore sampai larut malam pada akhir pekan. Deretan makanan khas tradisional Kota Melaka seperti kue putu piring, sago gula melaka, chicken rice ball bahkan masakan tradisional Jepang, Cina, Korea, dan sebagainya ada disini. Para pedagang tersebut berjualan di gerobak-gerobak sepanjang pinggiran Jonker Street.
Selain itu, di sepanjang Jonker Street juga masih berdiri megah bangunan-bangunan bersejarah yang ditempati sebagai toko antik, galeri seni sampai warung makan tradisional.
Red Square Melaka
Red Square merupakan salah satu objek wisata di Kota Melaka yang cukup ikonik. Kawasan kota tua ini dihiasi dengan berbagai bangunan-bangunan berwarna merah, dengan gaya arsitektur Eropa klasik.
Ada Museum Etnografi atau yang dikenal dengan nama Stadthuys, bangunan milik Belanda yang dibangun sekitar tahun 1641 dan 1660, di atas reruntuhan benteng milik Portugis. Dahulu tempat ini digunakan sebagai gedung balai kota pemerintahan Belanda. Tahun 1982, kondisi Stadthuys diubah menjadi museum sejarah. Tempat dipamerkannya benda-benda peninggalan sejarah Melaka, mulai dari Kesultanan Melayu yang besar hingga masa penjajahan Portugis, Belanda, dan Inggris.
Selain itu, di Red Square juga ada Tan Beng Swee, menara jam yang diambil dari nama pedagang kaya asal Cina yang tinggal di Melaka. Di dekat Tan Beng Swee terdapat Air Mancur Victoria (Victoria Fountain), peninggalan dari Inggris. Juga ada Christ Church Melaka, gereja tua yang masih berdiri kokoh sejak 1753.
Dan yang tak kalah unik nan cantik yaitu beberapa becak yang dihias, yang dapat digunakan para wisatawan untuk berkeliling Melaka.
Sungguh, setiap sudut Kota Melaka selalu menjanjikan keseruan, dan menjadi tempat yang instagramable bagi spot foto.(NA)