SriSundari – Kebutuhan beras untuk keperluan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyatakan bahwa stok beras aman.
Suharini menegaskan, kondisi stok beras saat ini ada sebanyak 60.275 ton, mencukupi untuk kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran, bahkan hingga enam bulan ke depannya.
“(Di) Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 49.591 ton dan PT Food Station Tjipinang Jaya 10.684 ton. Selama enam bulan ke depan untuk beras (ditambah dari Bulog), stoknya itu aman,” ungkap Eliawati, dilansir dari Antara.
Selain beras, jenis kebutuhan lainnya yang masuk dalam kategori aman yaitu gula pasir (250 ton), minyak goreng (33.876 liter), daging sapi (554 ton) dan daging ayam (788 ton). Begitu juga dengan kebutuhan cabai merah keriting (25 ton), cabai rawit merah (24 ton), cabai rawit hijau (7 ton), bawang merah (89 ton) dan bawang putih (36 ton).
Namun demikian, diantara komoditas pangan tersebut, sebagian diprediksi akan naik harganya, seperti cabai merah keriting (7,53 persen), daging sapi (17,38 persen), daging ayam (17,20 persen) dan bawang merah (10,67 persen).
Untuk itu, Pemprov DKI terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara rutin. Selain itu, juga melaksanakan kegiatan pangan murah keliling dengan melibatkan BUMN dan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta, guna menjaga stabilitas pasokan sekaligus harga pangan.
Kegiatan pangan murah keliling ini diadakan di kantor-kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rumah susun (rusun), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan lokasi lainnya.
Pemprov DKI juga melaksanakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu serta pemenuhan gudang-gudang penyimpanan di BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta (PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya).
Selain itu juga melakukan kerja sama antardaerah, untuk pemenuhan pasokan pangan dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemprov DKI Jakarta, dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian inflasi.
Lebih lanjut Eliawati juga menambahkan, khusus untuk komoditas hortikultura dan pangan strategis lainnya, DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan 39 kabupaten/kota melalui berbagai skema termasuk pertanian kontrak.
“Mudah-mudahan upaya ini bisa menjaga inflasi di Jakarta tetap terkendali. Kebutuhan pangan tetap terpenuhi dan kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar menghadapi Ramadhan dan Lebaran,” pungkas Eliawati.(Rafa)