SriSundari – Kelompok oposisi konservatif Jerman memenangkan pemilu nasional yang dilaksanakan hari Minggu (23/2/2025). Dengan demikian, Friedrich Merz terpilih untuk menjadi kanselir berikutnya. Sementara kelompok sayap kanan Alternatif untuk Jerman berada di urutan kedua.
Kegiatan kampanye diwarnai serangkaian serangan kekerasan serta intervensi oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Berdasarkan proyeksi yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran publik ZDF, hasil pemilu adalah blok konservatif CDU/CSU memenangkan 28,7% suara, diikuti oleh AfD dengan 19,8%.
“Malam ini kami akan merayakannya, dan mulai besok kami mulai bekerja. … Dunia di luar sana tidak menunggu kami,” kata Merz dilansir Reuters.
Merz sedang menuju ke perundingan koalisi yang mungkin akan memakan waktu lama tanpa adanya negosiasi yang kuat. Meskipun CDU/CSU yang dipimpinnya muncul sebagai blok terbesar, blok ini memperoleh hasil terburuk kedua pascaperang.
Masih belum jelas apakah Merz memerlukan satu atau dua mitra untuk menjadi mayoritas. Koalisi tiga arah kemungkinan akan jauh lebih sulit dan menghambat kemampuan Jerman untuk menunjukkan kepemimpinan yang jelas.
Merz tidak memiliki pengalaman pemerintahan sebelumnya tetapi berjanji untuk memberikan kepemimpinan yang lebih besar daripada Scholz. Selain itu, akan lebih banyak menjalin hubungan dengan sekutu-sekutu utama, sehingga mengembalikan Jerman ke jantung Eropa.
Merz juga secara kondisional mendukung melengkapi Ukraina dengan rudal Taurus jarak jauh, sebuah langkah yang dihindari oleh pemerintah Scholz, dan melihat Eropa sebagai negara yang berlabuh kuat di NATO.(Putri)