Ancol Siaga Atasi Kiriman Sampah Laut

Ancol Siaga Atasi Kiriman Sampah Laut

SriSundari – Beberapa bulan belakangan, kawasan wisata Pantai Ancol Taman Impian di Jakarta Utara mengalami fenomena kiriman sampah dari laut. Meskipun jumlah sampah yang datang sempat berkurang, kondisi ini masih berlanjut hingga awal Maret.

Hal ini merupakan fenomena umum yang biasa terjadi, terutama pada musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.  Demikian disampaikan Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho.

Namun demikian, langkah antisipatif tetap dilakukan, salah satunya dengan menyiagakan puluhan tenaga kebersihan. Dengan menggunakan jaring khusus, mereka mengumpulkan sampah yang mengapung di perairan maupun yang terdampar di bibir pantai. Tidak hanya itu, tim darat juga melakukan pembersihan rutin di kawasan pesisir untuk memastikan area tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung.

“Kami menyadari bahwa fenomena ini menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan kawasan wisata, akan tetapi kami juga telah antisipasi dengan menyiagakan 30 tenaga kebersihan dalam menanggulanginya,” ungkap Eko di Jakarta, Minggu (2/3/2025).

Lebih lanjut Eko juga menambahkan, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Ancol memiliki fasilitas pengelolaan sampah mandiri di ujung timur kawasan rekreasi. Di fasilitas ini, Ancol memilah jenis sampah yang ada dan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Adapun sampah plastik dipadatkan kemudian didistribusikan ke vendor pengolah sampah plastik.

“Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan wisatawan tetap dapat menikmati suasana pantai yang bersih dan nyaman,” ujar Eko.

Untuk itu Eko mengajak semua pihak agar ikut serta dalam menjaga kebersihan Ancol. Karena kebersihan pantai bukan semata tugas penjaga kebersihan saja, melainkan tugas bersama.

“Menjaga kebersihan kawasan pantai dan laut bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, kami juga mengajak pengunjung untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tandas Eko.(Putri)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"