SriSundari – Madinah merupakan salah satu kota tersuci Islam kedua setelah Makkah. Perjalanan menuju Kota Madinah dari Makkah mencapai sekitar 450 kilometer atau empat jam.
Kota Madinah disebut juga dengan nama Madinah Al Munawwarah, yang artinya ‘Kota Bercahaya’. Terletak di bagian barat Arab Saudi, kota yang dikelilingi bukit-bukit tandus dari Pegunungan Hijaz dengan Gunung Uhud sebagai puncak tertinggi dan berada di ketinggian 625 meter di atas permukaan laut ini, memiliki udara yang relatif sejuk dibandingkan dengan daerah gurun di sekitarnya.
Kota Madinah juga menjadi salah satu kota tujuan utama bagi umat Islam saat menyelenggarakan Haji dan Umrah. Karena di kota ini terdapat Masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW. tak heran, jika Kota Madinah merupakan salah satu kota paling bersejarah dan memiliki peran penting dalam sejarah peradaban Islam.
Sebelum menjadi pusat peradaban Islam, kota ini bernama Yatsrib, sebuah kota yang cukup penting di Jazirah Arab, karena dikenal sebagai daerah subur yang dikelilingi kebun kurma dan sumber mata air.
Beragam suku menempati Yatsrib, yaitu Suku Yahudi seperti Bani Quraizhah, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa dan Suku Arab seperti Aus dan Khazraj. Kehadiran orang Yahudi diyakini terjadi sekitar tahun 135 M, akibat terusir dari Palestina oleh Romawi. Sementara itu, Suku Arab pun mulai berdatangan usai runtuhnya bendungan Marib di Yaman.
Kondisi saat itu, kawasan ini seringkali mengalami konflik pertempuran antar suku. Sehingga, dengan situasi politik yang tidak stabil, Yathrib sulit berkembang.
Tahun 622 M merupakan titik balik pentingnya Yathrib dalam sejarah kota ini, yaitu ketika Nabi Muhammad saw hijrah dari Makkah, yang disambut hangat oleh penduduk setempat. Kemudian Yathrib pun berganti nama menjadi Al-Madinah Al-Munawwarah, sebagai bentuk penghormatan para penduduk Yathrib kepada Nabi Muhammad. Hijrahnya Nabi Muhammad ini, menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam yang menandai awal kalender Hijriyah.

Lalu Nabi Muhammad mendirikan Masjid Nabawi yang diperuntukkan tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan. Masjid Nabawi menjadi simbol persatuan umat Islam sekaligus pusat berbagai kegiatan sosial.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyusun sebuah dokumen, yang mengisi mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di kota itu, disebut sebagai Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah).
Beracu dari kosntitusi ini, masyarakat Madinah yang berasal dari beberapa suku dan agama dapat hidup tentram, adil dan harmonis. Sehingga menjadikan Kota Madinah sebagai contoh awal dari sistem pemerintahan yang inklusif dan toleran. Kota Madinah pun berkembang pesat menjadi pusat peradaban Islam yang sangat dihormati dan dikagumi.
Saat ini, Kota Madinah telah bertransformasi menjadi kota modern dengan tatanan infrastruktur yang sangat canggih, namun tetap mempertahankan nilai – nilai sejarah dan keagamaannya. Tidak hanya sebagai pusat ibadah, namun Madinah juga dikenal sebagai pusat pendidikan Islam. Hadirnya Universitas Islam Madinah, menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka yang banyak dikejar para mahasiswa dari berbagai negara, untuk mempelajari ilmu agama dan ilmu umum dalam perspektif Islam.
Madinah juga menjadi tujuan pariwisata religi bagi seluruh umat muslim di dunia. Ada tiga situs penting yang menjadi saksi perjalanan Islam, yaitu Masjid Nabawi, Masjid Quba, dan Gunung Uhud dengan sejarah yang beragam.
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad ketika dalam perjalanan menuju Madinah. Sementara Masjid Nabawi, merupakan tempat peristirahatan terakhir (makam) Nabi Muhammad, dan saat ini dapat menampung hingga 1 juta jemaah.
Sejarah Gunung Uhud merekam peristiwa peperangan (Perang Uhud) umat Islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad yang berhadapan dengan pasukan dari Mekkah. Di dekat gunung yang memiliki ketinggian 1.077meter ini, terdapat pemakaman pasukan muslim yang gugur dalam Perang Uhud.(NA)