SriSundari – Untuk lebih jelasnya tentang apa yang menjadi alasan anda harus kuliah, akan diuraikan satu persatu sebagai berikut:
a. Untuk membantu memudahkan mendapatkan pekerjaan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa secara umum, salah satu persyaratan untuk perekrutan pegawai adalah pendidikan yang sesuai dengan melampirkan ijazah. Hampir semua perusahaan besar ataupun organisasi pemerintah menjadikan pendidikan, terutama tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan yang ditandai dengan ijazah menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar pekerjaan. Syarat administrasi seperti ini harus terpenuhi sehingga membuka peluang anda untuk dapat mengikuti tahap tes lainnya misalnya tes akademis, wawancara dan lain sebagainya.
Dapat dibayangkan jika persyaratan untuk akademis seperti ini tidak dapat dipenuhi, maka secara otomatis anda akan tersingkir dan tidak dapat mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Oleh karena itu persyaratan akademis menjadi sangat penting bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan baik pada organisasi swasta apalagi pada organisasi pemerintah.
Memang tidak dipungkiri juga, bahwa masih ada beberapa perusahaan yang tidak menjadikan pendidikan akademis sebagai syarat utama untuk penerimaan pegawainya. Tetapi lebih mengedepankan keterampilan yang dimiliki. Tetapi tentu perusahaan seperti itu jumlahnya juga tidak banyak. Dan juga keterampilan apa yang dimiliki saat ini yang bisa anda tawarkan kepada perusahaan agar perusahaan tersebut mau menerima anda, bagaimana dengan persaingan dengan calon pelamar lainnya?
Oleh karena itu pendidikan akademis menjadi penting bagi orang yang melamar untuk mendapatkan pekerjaan. Sekali lagi ditekankan bahwa untuk mendapatkan pekerjaan, tingkat pendidikan menjadi salah satu persyaratan administrasi yang harus dilewati.
b. Untuk profesi tertentu anda harus kuliah
Untuk menjadi pengusaha anda mungkin tidak harus kuliah, untuk menjadi pedagang anda juga tidak mesti kuliah. Tetapi untuk menjadi dokter, anda harus kuliah di kedokteran. Dengan kuliah di kedokteran anda akan memahami ilmu kedokteran. Di akhir pendidikan anda akan mendapat ijazah dan gelar sarjana kedokteran. Kemudian untuk menjadi notaris anda harus kuliah di jurusan notaris. Jika anda berhasil menjalankan pendidikan notaris maka anda akan mendapat ijazah notaris dan gelar akademisnya.
Contoh di atas menunjukan kepada kita bahwa, pada profesi-profesi tertentu, memerlukan proses pendidikan akademis di perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar akademis. Dengan gelar akademis tersebut anda akan mengawali profesi sesuai dengan gelar akademis yang dimiliki. Gelar akademis di bidang kedokteran mendaulat anda sebagai dokter. Gelar pendidikan di bidang notaris mendaulat anda menjadi seorang notaris.
Tentunya banyak lagi gelar akademis lainnya yang dijadikan dasar untuk menunjukan suatu profesi atau pekerjaan. Intinya adalah untuk profesi atau pekerjaan tertentu anda harus memiliki gelar akademis yang sesuai untuk mengawali pekerjaan. Agar mendapatkan gelar akademis, harus dijalani dengan kuliah di perguruan tinggi yang punya jurusan dimaksud. Setelah itu anda akan bekerja dengan profesi sesuai dengan jurusan yang anda pilih tersebut.
c. Menambah wawasan dan pengetahuan
Kuliah dilaksanakan melalui proses belajar di ruangan kelas ataupun di lapangan. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dari pengajar (dosen) kepada mahasiswa. Dengan adanya transfer ilmu pengetahuan tersebut diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang belum diketahuinya selama ini sesuai dengan bidang studi yang harus didalami sesuai jurusan.
Pengayaan pengetahuan ini tentu dengan sendirinya akan menambah wawasan mahasiswa sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diikuti. Dengan semakin bertambahnya wawasan dan pengetahuan yang dimiliki, diharapkan mahasiswa lebih mampu berpikir jauh ke depan. Menyongsong masa depan yang lebih baik dengan berbekal pengetahuan yang dimiliki.
d. Mengajarkan berpikir secara sistimatis
Berpikir sistimatis dapat diartikan suatu proses berpikir yang terpola dengan baik serta terukur. Terpola artinya segala sesuatunya sesuai dengan tahapantahapannya. Sebagai contoh dalam perencanaan, perencanaan yang sistimatis dan menghasilkan suatu produk. Maka dalam perencanaan tersebut harus dilakukan secara terencana, mulai dari bahan baku, dari mana memperoleh bahan bakunya, bagaimana mengolah bahan baku, setelah jadi produk ke mana menjualnya dan seterusnya.
Atau dalam menyelesaikan suatu masalah dapat dilakukan dengan berpikir secara sistimatis. Mulai dari merumuskan permasalahan, mencari tahu penyebab timbulnya permasalahan, membuat alternatif solusi pemecahan masalah, menetapkan solusi pemecahanan masalah. Berpikir secara sistimatis di atas juga merupakan salah satu proses pembelajaran yang dilaksanakan di perguruan tinggi. Oleh karena itu penting bagi siswa untuk melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi sesuai jurusan yang anda minati untuk membangun dan mengembangkan cara berpikir yang sistimatis.
e. Memperkuat daya analisis
Pelajaran selama kuliah menuntut mahasiswa untuk belajar dan memperkuat kemampuannya dalam menganalisis suatu permasalahan. Berbeda dengan pelajaran di SMA. Secara umum pelajaran di SMA menuntut siswa untuk menghapal materi pelajaran yang ada dan kemudian diujikan saat menghadapi ulangan atau ujian mid semester ataupun ujian akhir semester.
Sedangkan pelajaran di perguruan tinggi, selain pelajaran yang sifatnya hafalan, mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisis permasalahan-permasalahan yang dimunculkan oleh dosen. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara menganalisis suatu permasalahan sampai dengan menemukan solusi sebagai cara untuk mengatasi permasalahan yang ada.