SriSundari – Ketua Senat sekaligus Mantan Perdana Menteri Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, berkunjung ke Indonesia 5 – 7 Mei 2025. Kunjungan ini merupakan undangan dari Sekretariat ASEAN dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), guna menjadi pembicara tamu dalam forum diskusi mengenai resolusi konflik di kawasan
Hubungan diplomatik Indonesia dan Kamboja resmi terjalin sejak 13 Februari 1959 dengan ditandai adanya penandatanganan Perjanjian Persahabatan di Jakarta.
Berbagai kerjasama dalam beragam bidang telah dijalankan. Seperti pada bidang pertahanan, Indonesia telah memberikan komitman untuk mendukung pembangunan kapasitas militer Kamboja, melalui pelatihan dan pertukaran kunjungan personil militer serta telah memberikan bantuan hibah senjata dan amunisi senilai US$ 500.000 pada tahun 2024. Selain itu kedua negara juga memiliki potensi kerja sama dibidang industri pertahanan.
Dalam 5 tahun terakhir, kedua negara saling sepakat untuk menjalin kerja sama ekonomi, mendorong perluasan akses produk farmasi, makanan dan minuman serta otomotif. Sehingga kedua negara menjadi semakin maju dan meningkat nilai perdagangan bilateralnya secara simultan.
Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memperkuat rantai pasok makanan, dengan mendorong investasi di bidang infrastruktur pertanian seperti penggilingan padi dan pergudangan.
Untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian bersama, yaitu kejahatan transnasional khususnya terkait jaringan online scamming dan penyalahgunaan obat, kedua negara sepakat untuk mempererat kerja sama antara instansi penegak hukum, untuk mengatasi kejahatan transnasional baik dalam kerangka bilateral dan regional, ASEAN.
Selain bertemu Presiden RI, Hun Sen juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan ketua DPR, DPD dan Sekjen ASEAN dalam rangka peringatan ke-26 tahun keanggotann Kamboja di ASEAN serta melakukan pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari kedua belah pihak.
Diketahui, Hun Sen merupakan tokoh penting dan berpengaruh di Kamboja, dengan pengalaman lebih dari 34 tahun menjabat sebagai Perdana Menteri. Saat ini, beliau menjabat sebagai Ketua Senat Kamboja sekaligus memimpin Cambodian People’s Party (CPP), yang menguasai 55 dari 62 kursi di Senat. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Senat, Hun Sen juga berperan sebagai Acting Head of State ketika Raja Kamboja berada di luar negeri.
Di bawah kepemimpinan Hun Sen, Senat Kamboja semakin mengintensifkan diplomasi parlemen yang berperan strategis dalam memperkuat kerja sama internasional serta memengaruhi arah kebijakan luar negeri Kamboja.(Adoel)