Bill Gates Sumbang 131,8 dolar AS untuk Sektor Kesehatan di Indonesia

Bill Gates Sumbang 131,8 dolar AS untuk Sektor Kesehatan di Indonesia

SriSundari – Kedatangan pendiri Microsoft sekaligus tokoh filantropi dunia, Bill Gates ke Indonesia pada 7 Mei 2025 untuk mempererat jalinan kerjasama, salah satunya adalah kolaborasi di bidang kesehatan. Dilansir dari lama Kemenkes, Gates Foundation telah memberikan hibah sebesar 159 juta dolar AS kepada Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan sebesar 82,7% atau sekitar 131,8 juta dolar AS difokuskan untuk sektor kesehatan.

Program-program kesehatan yang mendapat dukungan dari Gates Foundation meliputi vaksinasi dan imunisasi, riset kesehatan, dan eliminasi penyakit menular seperti tuberkulosis. Selain itu, dukungan juga diarahkan pada penguatan koordinasi lintas sektor, pengendalian konsumsi tembakau, serta peningkatan pelayanan kesehatan primer dan pengendalian penyakit lainnya.

Gates Foundation juga turut mendukung pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan guna memperluas akses layanan dan meningkatkan efektivitas intervensi.

Komitmen Gates Foundation ini mendapat sambutan baik dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah, filantropi global, serta sektor swasta dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif.

Hal ini merupakan kemitraan yang dibangun berdasarkan komitmen bersama terhadap kesetaraan, memastikan bahwa obat-obatan, vaksin, dan teknologi kesehatan yang menyelamatkan nyawa dapat menjangkau orang-orang yang paling membutuhkannya.

Dengan mendukung kemampuan manufaktur dan penelitian serta pengembangan Indonesia yang terus berkembang, termasuk melalui kemitraan dengan lembaga seperti Bio Farma, Gates Foundation membantu menekan biaya dan memperluas akses terhadap alat-alat kesehatan esensial, mendorong kemajuan tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi jutaan orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia.

“Kemitraan kami dengan Indonesia dan mitra lokal seperti Bio Farma mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan kemajuan baik di tingkat regional maupun global,” ujar Bill Gates.

Dalam kunjungan ke Indonesia, Bill Gates pun menyampaikan apersiasinya atas pelaksanaan program program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan menilai bahwa program tersebut berpotensi menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial. Intervensi nutrisi seperti MBG akan memberikan dampak jangka panjang, khususnya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Selain itu, Bill Gates juga sangat peduli terhadap program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu inisiatif prioritas pemerintahan Prabowo. Program CKG berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), atau Quick Win, di seluruh Puskesmas di Indonesia. Cek kesehatan gratis hari ini sudah dimulai, baik untuk bayi baru lahir, balita, dewasa, maupun lansia.

CKG dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum pelaksanaan: CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita. CKG ulang tahun telah dimulai sejak 10 Februari 2025 dan hingga kini sudah diikuti oleh lebih dari 4,5 juta penduduk Indonesia. Pemeriksaan kesehatan sudah dilakukan terhadap anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan di Puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama.

Masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari. Bahkan saat ini, tidak hanya pada waktu ulang tahunnya, masyarakat bisa datang kapan saja ke puskesmas terdekat domisilinya. Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama.

Selain itu, CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah.

Pemerintah mengimbau setiap perusahaan swasta bisa melakukan CKG terhadap karyawannya. CKG juga dapat dilakukan pada kelompok atau komunitas tertentu yang ingin melaksanakannya secara mandiri. Kegiatan dengan skema tersebut dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Puskesmas setempat.(NA)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"