SriSundari – Paska penarikan dana berjumlah besar yang dilakukan PP Muhammadiyah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, H. Sudirman menilai, harus ada evaluasi secara konferhensif. Hal ini menjadi langkah penting yang harus dilakukan oleh BSI.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh tidak hanya dilakukan dalam kaitannya dengan kejadian penarikan dana yang dilakukan PP Muhammadiyah. Namun juga meliputi berbagai aspek terkait profesionalitas kinerja dan kualitas layanan publik.
“Dalam pandangan kami selaku anggota Komite IV DPD RI, yang salah satu bidang kerjanya meliputi sektor perbankan dan BSI bagian dari mitra kami. Dengan apa yang terjadi, evaluasi menyeluruh menjadi sebuah urgensi yang mesti dilakukan oleh BSI”, ujar tokoh yang populer disapa Haji Uma oleh masyarakat Aceh, Senin (24/6/2024).
Lebih lanjut Haji Uma juga menambahkan, evaluasi menjadi langkah penting guna memperbaiki segala kelemahan, sehingga kedepannya BSI dapat menjadi lebih baik dan profesional dalam segala aspek, terutama kinerja manajemen serta kualitas layanan publik.
“Apalagi mengingat, kasus penarikan dana berjumlah besar oleh PP Muhammadiyah ini, ikut mempengaruhi opini dan kepercayaan serta citra BSI dimata publik saat ini. Jadi, evaluasi untuk perbaikan bagian upaya guna memperbaiki citra BSI dimata publik,” ungkap Haji Uma.
Sementara terkait dengan kasus penarikan dana PP Muhammadiyah, Haji Uma juga menilai, bahwa evaluasi spesifik juga harusnya segera dilakukan. Sehingga publik harus mendapatkan penjelasan terkait hal ini, sehingga menjadi jelas dan tidak berasumsi liar, yang dapat berdampak bagi citra BSI.
“Sebagai representasi masyarakat Aceh, dimana BSI menjadi perbankan utama dan dominan, Kami meminta BSI menjelaskan kepada publik terkait hal tersebut, agar tidak berkembang asumsi liar yang akan berdampak terhadap citra BSI,” pungkas Haji Uma.(Rafa)