BAB 1. Sukses Itu Direncanakan (Part 1)

Sukses seperti air mengalir?

Sebagian kecil orang mempunyai prinsip dalam bekerja “biarlah seperti air mengalir”. Apa yang terjadi itulah yang dihadapi. Jadi tidak perlu terlalu “ngoyo”. Semuanya sudah diatur sama yang “diatas” yang penting kita kerjakan yang diperintahkan dengan baik. Kita semua tentunya pernah mendengar prinsip seperti ini. Apakah prinsip ini salah?. Saya rasa kalau salah tentu tidak juga. Tetapi kalau pola kerjanya seperi ini tentunya output yang diperoleh tergantung tugas yang diterima. Disisi lain kita tidak mempunyai target yang hendak kita raih.

Prinsip biarkanlah seperti air mengalir biasanya terjadi pada orang tidak mempunyai tujuan yang spesifik, atau dalam bahasa motivasi lebih dikenal dengan sebutan orang yang tidak mempunyai mimpi. Tujuan merupakan mimpi yang ingin kita raih, yang kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih real yakni tujuan. Atau boleh dikatakan tujuan adalah mimpi yang lebih sepesifik.  Tujuan merupakan segala sesuatu yang hendak dicapai, baik secara organisasi ataupun pribadi. Didalam tujuan juga tercantum target yang hendak dicapai baik secara kuantitatif ataupun kualitatif. Pada intinya tujuan mempunyai target yang terukur.

Target tersebut mendorong kita untuk membuat rencana-rencana terukur yang dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan menuntun kita untuk bekerja lebih terarah sehingga target tercapai.  Inilah yang membedakan dengan mereka yang bekerja dengan prinsip seperti air mengalir. Bagi mereka ini tidak ada target yang spesifik, sehingga motivasi kerjanya juga biasa-biasa saja. Selesai sekarang bagus, diselesaikan besok juga tidak masalah. Dengan demikian tidak jelas batasan waktu target pencapaian. Artinya tujuan yang telah ditetapkan bisa saja diselesaikan tepat waktu dan terbuka kemungkinan tidak tercapai tepat waktu.

Oleh karena itu kalau ingin sukses, kita harus menghindari angapan bekerja saja seperti air mengalir, karena hal tersebut tidak akan memberikan hasil yang maksimal.  Bekerjalah secara terencana dan terukur. Dengan demikian tujuan dapat tercapai dan mimpi-mimpi yang kita inginkan dapat diwujudkan.

Gagal dalam merencanakan = merencanakan kegagalan

Keberhasilan suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh perencanaanya. Semakin baik perencanaannya, maka kegiatan tersebut berpeluang akan berhasil dengan baik. Demikian juga sebaliknya kalau perencanaannya buruk, maka sulit diharapkan kegiatan akan lancer. Sulit diharapakan tujuan tercapai dengan baik. Tentunya kita sepakat bahwa perencanaan bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Banyak faktor lain yang berpengaruh seperti factor manusia, factor anggaran dan lain sebagainnya.

Perencanaan menjadi salah satu factor penting dari beberapa factor dalam keberhasilan mencapai tujuan. Bahkan bagi orang-orang perencanaan atau organisasi muncul satu istilah yang mendeskribsikan arti penting suatu perencanaan. Istilah tersebut adalah “gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Artinya disaat kita tidak mampu membuat suatu perencaan yang baik, maka akan sulit bagi kita dalam implementasinya sehingga tidak mampu memberikan hasil yang maksimal, atau bahkan mungkin menjadi gagal. Oleh karena itu membuat suatu perencanaan yang baik menjadi suatu keharusan.

Untuk sukses dalam bidang apapun, kita dituntut mempunyai dan mampu menyusun suatu perencanaan kegiatan yang baik dengan mempertimbangkan segala factor yang melekat didalamnya. Upayakan semaksimal mungkin semua factor yang berpengaruh dapat dioptimalkan dalam pelaksanaannya.

Seperti apasih perencanaan yang baik?. Untuk menjawab pertanyaan ini tentu banyak sekali referensi yang bisa dijadikan patokan. Dalam membuat suatu rencana yang baik terdapat beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang. Apa saja itu?.

  1. Mudah dimengerti
  2. Dapat dicapai
  3. Sesuai dengan visi, baik visi organisasi ataupun visi pribadi
  4. Mempunyai batasan waktu
  5. Mempunyai langkah-langkah/tahapan pencapaian
  6. Masih terdapat ruang untuk fleksibelitas sehingga dapat menyesuaikan terhadap kondisi lapangan ataupun perubahan-perubaan yang terjadi
  7. Mempunyai  sumber dana
  8. Memperhitungan kemampuan SDM yang tersedia
  9. Memperhitungan peralatan yang digunakan.
  10. Dan lain sebagainya

Untuk membuat perencanaan yang baik tentunya tidak didapatkan begitu saja, tetapi butuh latihan-latihan dan mentoring dari yang lebih senior. Sehingga kemudian menjadi perencana yang handal. Hampir semua organisasi besar termasuk organisasi pemerintah telah mempunyai bagian yang khusus untuk perencanaan. Bahkan juga sudah tersedia jabatan fungsional yakni fungsional perencana.

Sekali lagi, jika kita ingin sukses, jangan lupa rumuskan suatu perencanaan kerja yang baik, yang mudah dimengerti, rasional dan lain sebagainya. Dan tidak kalah pentingnya adalah memberikan penjelasan kepada tim kerja, sehingga semua tim dapat memahami dengan baik perencaan yang telah disusun. Jika hal ini telah berjalan dengan baik maka sukses semakin dekat dengan kita.

Manfaat membuat perencaan yang baik

Mengapa perencaan yang baik dapat mengantarkan kita ke pintu sukses?. Perlu disepakati terlebih dahulu bahwa perencanaan bukan satu-satunya factor yang mengantarkan kita kepintu sukses, tetapi perencanaan yang baik menjadi salah satu factor kunci supaya kita sukses.

Apa manfaatnya kita membuat suatu perencaan yang baik?. Tentunya banyak sekali manfaat yakni.

  1. Menjadi pedoman kerja pencapaian tujuan kegiatan
  2. Dasar untuk melakukan pengawasan
  3. Untuk memudahkan pelaksanaan koordinasi
  4. Jika terjadi kesalahan cepat diketahui.
  5. Kegiatan menjadi terukur
  6. Membuat pekerjaan menjadi efektif dan efesian
  7. Dapat memilih prioritas kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan organisasi/pribadi 
  8. Dan lain sebagainya

Pada intinya manfaat dari rencana membantu kita agar mampu bekerja secara efektif dan efesien sehingga tujuan tercapai dengan baik. Menghindari hal-hal yang tidak penting, mengantisipasi permasalahan yang akan muncul dan mampu menentukan prioritas kerja yang baik untuk pencapaian tujuan organisasi.

Oleh karena itu jika perencanaan telah disusun dengan baik. Dan kemudian dapat dilaksanakan dengan baik maka kesuksesan yang dinanti-nantikan hanya masalah waktu. Dalam waktu yang terukur akan menghampiri kita.

Sukses membutuhkan rencana yang baik

Secara umum 2 hal yang harus mendapatkan perhatian dalam penyusuan perencanaan adalah pertama, dalam menyusun perencanaan harus kosisten terhadap tujuan. Apapun rencana yang disusun jangan sampai menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.  Kedua perencanaan tidak boleh seperti besi yang kaku. Masih dibuka ruang fleksibelitas untuk melakukan penyesuaian atas perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan, termasuk menyesuakan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana membuat perencanaan yang baik?. Untuk menjadawab pertanyaan tersebut dapat dijelaskan yakni

  1. Konsisten pada visi organisasi
  2. Dibuka ruang fleksibelitas untuk penyesuain.
  3. Tersosialiasi atau terkomunikasikan dengan baik
  4. Tahapan-tahapan kegiatan tertata dengan baik
  5. Mempertimbangkan potensi yang ada
  6. Rencana dapat direaliasikan
  7. Rencana mempunyai waktu pencapain
  8. Melibatkan stake holder (perspektif stakeholder)
  9. Dan lain sebagainya.

Dalam Buku : Sukses dengan Caramu (Penulis : Dr. Sri Sundari, SH. MM. CGCAE)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"