Dinkes DKI Jakarta Gerak Cepat Melakukan Pendampingan Kesehatan Lansia Tidak Mampu Penderita Katarak di Koja

Dinkes DKI Jakarta Gerak Cepat Melakukan Pendampingan Kesehatan Lansia Tidak Mampu Penderita Katarak di Koja

SriSundari – Tim Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkunjung ke rumah warga lanjut usia (lansia) Nenek Tami (72), yang tinggal di RT 02/02, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2025).  Sebelumnya, beredar informasi bahwa Nenek Tami yang merupakan salah satu warga DKI Jakarta yang kurang mampu, mengalami masalaj kesehatan mata akibat katarak. 

Setelah dilakukan pemeriksaan, Nenek Tami pun dirujuk agar mendapat perawatan lebih lanjut untuk proses penyembuhan penyakit matanya ke RSUD Koja.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Lysbeth Regina Pandjaitan mengatakan, setelah menerima informasi adanya warga lansia tidak mampu dan mengalami masalah kesehatan mata di wilayah Kecamatan Koja pada Jumat (7/2/2025) malam, pihaknya bersama Tim Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH) Puskesmas Kecamatan Koja.  Keesokannya pada Sabtu pagi langsung bergerak cepat melakukan pendampingan kesehatan.

“Kunjungan Tim KPLDH itu dalam rangka pendampingan kesehatan warga. Kami telah lakukan pemeriksaan kesehatan beliau,” ujar Lysbeth.

Lebih lanjut Lysbeth pun mengungkapkan, usai penulusuran dan pemeriksaan, diketahui Nenek Tami mengalami masalah pada mata kiri yang tidak bisa melihat lagi.  Hal ini terjadi setelah Nenek Tami melahirkan anak pertama yang terjadi beberapa puluh tahun silam. Sedangkan mata kanannya mulai mengalami gangguan penglihatan sejak lima tahun belakangan ini.

Namun demikian, Nenek Tami mengaku mata kanannya masih dapat melihat tapi tidak jelas dalam jarak pandang kurang lebih satu meter. Setelah dilakukan pemeriksaan, Nenek Tami dipastikan terindikasi mengalami katarak.

“Kami merujuk beliau ke RSUD Koja untuk lakukan penanganan lanjutan. Tapi karena ini akhir pekan, baru bisa dilakukan Senin,” kata Lysbeth.

Dijelaskan Lysbeth, sebelum ini Nenek Tami pernah berobat dan mengeluhkan kondisi matanya ke Puskesmas Kecamatan Koja serta disarankan untuk melakukan penanganan lanjutan ke Poliklinik Mata di RSUD Koja. Namun beliau mengaku takut, lantaran ada tetangganya yang pernah melakukan operasi katarak malah mengalami kebutaan.

Dalam proses perawatan kesehatan matanya, Nenek Tami akan menjalani beberapa tahapan pemeriksaan terlebih dahulu, guna memastikan proses penangan medis secara tepat. Sehingga bila harus dilakukan operasi menghilangkan katarak, prosesnya bisa berjalan lancar.

Selain aspek medis, Lysbeth juga akan berkordinasi dengan jajaran Suku Dinas Sosial dan Baznas Bazis Jakarta Utara, untuk menyiapkan bantuan sosial bagi Nenek Tami. Meski telah terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menerima bantuan dari Kementerian Sosial sejak 2021, Lysbeth berharap, pada masa pemulihan pascoperasi nantinya Nenek Tami mendapat tambahan bantuan agar tidak kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Kami akan terus dampingi nenek Tami lakukan pemeriksaan ke RSUD Koja. Kami akan upayakan yang terbaik,” pungkas Lysbeth.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"