SriSundari – Untuk menjamin ketahanan pangan di negaranya, Filipina ingin meningkatkan kerja sama dalam pengadaan beras dengan Vietnam. Sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian Filipina Francisco Tiu Laurel, saat berkunjung ke Vietnam pada akhir pekan lalu.
Dilansir dari Reuters, Laurel mengunjungi provinsi An Giang di Delta Mekong, Vietnam, salah satu daerah penghasil beras utama di negara Asia Tenggara tersebut, kata Komite Rakyat provinsi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga di dunia, dan Filipina telah menjadi pembeli terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir. Ekspor Vietnam ke Filipina menyumbang 45,4% dari total pengiriman beras dalam lima bulan pertama tahun ini.
“Populasi Filipina tumbuh 1,5% setiap tahun, sehingga meningkatkan permintaan beras, sementara pasokan dalam negeri belum dapat mencukupi, dan oleh karena itu (negara) harus meningkatkan impor,” kata Laurel pada pertemuan dengan pihak berwenang Vietnam selama kunjungan tersebut.
Laurel juga mengatakan, dia ingin perusahaan beras Vietnam mempertimbangkan investasi di Filipina.
Vietnam dan Filipina menandatangani perjanjian yang mencakup perdagangan beras dan kerja sama pertanian selama kunjungan kenegaraan Presiden Ferdinand Marcos Jr. ke Hanoi pada bulan Januari. Untuk mengelola tekanan inflasi, Filipina baru-baru ini menurunkan tarif beras menjadi 15% dari 35%.(Rafa)