Filosofi Tiga Tungku Masyarakat Papua Barat Daya

Filosofi Tiga Tungku Masyarakat Papua Barat Daya

SriSundari – Masyarakat Papua Barat Daya tetap menjaga dan mempertahankan Filosofi ‘Tiga Tungku’ dalam mempertahankan perdamaian dan keindahan dalam persatuan dan kesatuan di tanah Papua.  Apa itu filosofi tiga tungku?

“Ketiga Tungku itu adalah memastikan kerukunan, kebersamaan dan semangat gotong-royong tetap terjaga dan berlangsung dengan baik. Itulah modal kita ke depan membangun Indonesia dan membangun Papua,” ungkap Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dalam sambutannya saat ramah tamah dengan forum Forkopimda Se-Papua Barat Daya di Hotel Swissbell, Sorong, Sabtu (6/07/2024).

Acara ramah tamah ini juga membahas aspirasi Majelis Rakyat Papua (MRP), terkait kebijakan afirmatif mengenai Orang Asli Papua (OAP) yang pernah dilontarkan menjadi dua isu penting yang disampaikan ke MPR, beberapa saat lalu. Yaitu agar tidak hanya gubernur yang dijabat OAP, tetapi juga bupati dan walikota, serta definisi Orang Asli Papua yang terdapat di Undang-Undang untuk direvisi.

Lebih lanjut LaNyalla pun menjelaskan, bahwa yang paling tahu kearifan lokal Papua tentu Orang Asli Papua. Hal tersebut tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 di Pasal 1 Ayat (2).

“Sehingga harus dikaji lebih mendalam, apakah kewenangan khusus Provinsi Papua untuk mengatur berdasarkan aspirasi dan hak dasar masyarakat Papua, dapat dikaji dari perspektif aspirasi MRP, agar Bupati dan Walikota juga harus Orang Asli Papua,” jelas LaNyalla.

Ketua MRP Papua Barat Daya, Alfons Kambu mengaku bahagia dengan apa yang telah dipaparkan oleh Ketua DPD RI. Harapannya, agar terjadi sinergitas yang baik antara pusat dan daerah terealisasi dengan baik.

“Pada kesempatan ini, kami MRP-PBD berharap ketua DPD RI beserta anggota dapat bekerja sama dan kolaborasi dengan MRP untuk memperjuangkan aspirasi dari masyarakat di Papua. Saya juga menegaskan, bahwa menjelang pilkada ini, kami berharap kita sama-sama mendukung setiap tahapannya dan menjaga ketertiban daerah kita,” ujar Alfons.

Dalam acara tersebut, LaNyalla didampingi senator asal Jambi Elviana, M. Sanusi (Papua Barat Daya), Andi Ihsan (Sulsel), Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal DPD RI Lalu Niqman Zahir, Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, Kabiro Setpim Sanherif Hutagaol.

Sementara dari tuan rumah hadir, George Yarangga, A.Pi., MM (Staf Ahli Gubernur PBD Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Provinsi Papua Barat Daya) mewakili PJ. Gubernur Papua Barat Daya, Jhony Way, S.Hut, M.Si (Sekda Kota Sorong) mewakili Walikota Sorong, Alfons Kambu (Ketua MRP-PBD), I Putu Sastra Adi Wicaksana, S.H (Kepala Seksi Intelijen Kejari Sorong), Kepas Kalasuat, S. Pd., M. Pd. (Asisten Administrasi Umum) mewakili PJ. Bupati Sorong, Engelbertus Gabriel Kocu, S.Hut., M.M (PJ. Bupati Tambrauw), Muhammad Zein Hayatudin (Sekda Kab. Tambrauw), H. Hartono dan Paul Mayor (Anggota DPD RI terpilih masa bakti 2024-2029 Dapil PBD).

Selain itu hadir juga Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos., M.M., M.Tr. Opsla (Danpasmar 3), Laksma TNI Deny Prasetyo (Danlantamal XIV Sorong), Laksma TNI Singgih Sugiharto, S.T., M.Si. (KS Koarmada III) mewakili Pangkoarmada III, Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos., M.M., (Danrem 181/PVT), Kombes Pol. Budi Utomo, S.IK (Dirpolairud Polda Papua Barat/LO Polda Papua Barat), Letkol Czi Angga Wijaya,S.IP. MA.(Putri)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"