SriSundari – Kunjungan kenegaraan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia selama tiga hari, menjadi momentum penting peringatan 75 tahun hubungan diplomatic Indonesia dan Prancis. Selain itu, juga memperkuat lebih dari satu dekade kemitraan strategis antara kedua negara, yang dimaknai kedua pemimpin, dengan mengadopsi ‘Joint Vision 2050’ atau deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan kedua negara.
Kerjasama ini tidak hanya mencakup penguatan di bidang ekonomi semata, namun juga termasuk pertahanan, pariwisata dan kebudayaan. Adanya kerja sama dalam balutan ‘Joint Vision 2050’ ini, diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan dan saling mendukung dalam bidang budaya antara kedua negara.
Di sektor pertahanan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Prancis merupakan mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista, termasuk dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi. Kepala Negara juga menyoroti hasil positif dari Indonesia-France Defense Dialogue ke-11 dan keterlibatan Indonesia dalam latihan angkatan laut multilateral La Pérouse. Sebagai wujud nyata kerja sama pertahanan, Presiden Macron meninjau Akademi Militer di Magelang bersama Presiden Prabowo.
Dalam bidang ekonomi, kedua pemimpin sepakat memperkuat hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang serta mempercepat penyelesaian Indonesia-European Union CEPA. Presiden RI meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia–European Union CEPA, Comprehensive Economic Partnership Agreement, serta menyampaikan terima kasih atas janji Presiden Macron mendukung keanggotaan kami tidak Indonesia di CEPA dan OECD.
Hubungan Indonesia–Prancis yang semakin erat juga tercermin melalui berbagai kerja sama strategis lain, termasuk di bidang transisi energi, ketahanan pangan, makan bergizi gratis, maritim dan pendidikan. Di bidang pendidikan Presiden RI mendorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan dan menyatakan telah mengajukan kepada pihak Prancis untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia untuk belajar sains, engineering, dan kedokteran di Prancis.
Dalam seremoni yang digelar di ruang kredensial Istana Merdeka seusai pertemuan bilateral, sebanyak 21 dokumen kesepakatan ditandatangani, ditunjukkan (showing), dan diumumkan di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron, menandai komitmen kuat untuk memperdalam kemitraan strategis lintas sektor mencakup deklarasi bersama, kerja sama antarpemerintah (G-to-G), antarlembaga (P-to-P), kemitraan swasta (B-to-B), hingga pengumuman kerja sama antar bank sentral.
Empat deklarasi bersama yang diadopsi kedua pemimpin mencerminkan kesamaan visi jangka panjang kedua negara, serta kontribusi bersama terhadap perdamaian dan kebudayaan dunia:
- 1. Deklarasi Bersama untuk Pengembangan Kemitraan Strategis Indonesia–Prancis hingga 2050 (Joint Vision 2050);
- 2. Deklarasi Bersama untuk Strategi di Bidang Kebudayaan antara Indonesia dan Prancis;
- 3. Deklarasi Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara;
- 4. Pernyataan Bersama antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Republik Prancis.
Selain itu, sebanyak 11 deliverables resmi ditandatangani dalam kesempatan tersebut, terdiri dari 10 kesepakatan G-to-G yang mencakup antara lain bidang Kerja Sama Pertahanan Strategis; Peningkatan Kapasitas Diplomatik; Pertanian; Mineral Kritis dan Metal; Pertukaran dan Pelindungan Bersama atas Informasi Rahasia dan Dilindungi dalam bidang pertahanan (MPCIA); Kehutanan Berkelanjutan; Pengelolaan Risiko Bencana, Kebudayaan; dan Ekonomi Kreatif. Sementara itu, satu kesepakatan P-to-P yang ditandatangani adalah Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Pengembangan Ekosistem Olahraga Kuda.
Selain penandatanganan, lima kerja sama strategis turut ditunjukkan dalam sesi showing di hadapan para kepala negara, antara lain Kesepakatan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Danone, untuk mendukung upaya peningkatan gizi nasional; Kesepakatan kerja sama antara Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet, terkait kerja sama mineral kritis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel; dan Kesepakatan kerja sama antara PT SMI, PT PLN, dan HDF, mengenai pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur.
Sebagai bagian dari deliverables yang diumumkan, Bank Indonesia dan Banque de France juga sepakat menjalin kerja sama. Penandatanganan dan pengumuman 21 dokumen kerja sama ini menjadi simbol eratnya kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis.(Rafa)