SriSundari – Upaya Kementerian Agama (Kemenag) dalam mendukung pelestarian lingkungan dan melawan krisis iklim menjadi salah satu program penting yang harus dijalankan dalam tahun 2025 mendatang. Untuk itu, kemenag pun menargetkan Pembangunan 160 Kantor Urusan Agama (KUA) yang ramah lingkungan atau Green KUA, sebagaimana tertuang dalam Deklarasi Istiqlal.
“Kami telah memastikan desain Green KUA tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mencerminkan komitmen Kemenag terhadap keberlanjutan. Bersama Bappenas dan konsultan, kami memastikan setiap KUA memiliki pohon, sirkulasi air yang baik, dan dilengkapi dengan panel surya,” ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin, dilansir dalam website resmi Kemenag.go.id Minggu (15/12/2024).
Pembangunan Green KUA ini, menurut Kamaruddin, tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pegawai KUA terhadap isu lingkungan. Diharapkan, dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan, Green KUA akan menjadi simbol kesadaran kolektif terhadap ancaman krisis iklim.
“Green KUA adalah bagian dari kontribusi kami dalam mendukung Deklarasi Istiqlal. Hal ini menunjukkan bahwa isu lingkungan juga merupakan tanggung jawab moral dan spiritual,” ungkap Kamaruddin.
Sejak awal, pembangunan Green KUA ini dirancang untuk mendukung agenda lingkungan global dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek keberlanjutan lingkungan dan energi bersih. Untuk itu, setiap kantor akan dilengkapi dengan ruang hijau, sistem pengelolaan air yang baik, serta energi terbarukan dari panel surya.
Program ini juga merupakan bentuk implementasi nyata poin-poin dalam Deklarasi Istiqlal yang menyerukan langkah bersama dalam menghadapi krisis iklim. Deklarasi tersebut menekankan pentingnya aksi kolektif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga keagamaan, untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim.
Untuk memastikan standar lingkungan terpenuhi, pembangunan ini melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk Bappenas. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat juga menjadi faktor penting keberhasilan proyek ini.(Adoel)