SriSundari – Guna meningkatkan peran dan fungsi museum di Jakarta, diperlukan kerjasama dan kolaborasi dengan banyak pihak. Hal inilah yang mendorong Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta, menjalin kerjasama dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Indonesia Hidden Heritage Creative Hub (IHHCH) dan European Union National Institute for Culture (EUNIC) Cluster Indonesia beberapa saat lalu, di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan.
Diketahui, IHHCH dan EUNIC merupakan perkumpulan pelestari sejarah dan budaya Indonesia. Kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya mengembangkan peran dan fungsi museum di Jakarta melalui riset, pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pengelola museum, pemasaran, serta pembangunan kemitraan dengan pemangku kepentingan.
“Disbud Provinsi DKI Jakarta bersama IHHCH dan EUNIC Cluster Indonesia, mendukung upaya pemajuan kebudayaan dan pengembangan museum di Jakarta berstandar internasional. Kolaborasi ini juga bagian dari penguatan Jakarta sebagai kota global,” ujar Kepala Disbud Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Lebih lanjut Iwan menyampaikan, kolaborasi juga dilakukan bersama Komite (International Council of Museums/ICOM), yaitu ICOM INTERCOM (International Committee for Museum Management), ICOM MPR (International Committee of Marketing and Public Relation of the International Council of Museums), ICTOP (International Committee for the Training of Personnel), dan ICOMON (International Committee for Money and Banking Museums).
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan mereka hadir dalam kegiatan International Best Practice Forum on Museum and Heritage Sites ‘Museum Forward’, yang akan berlangsung pada 23-26 September mendatang.
Dalam forum internasional terbesar di bidang museum dan heritage di Indonesia ini, diperkirakan akan hadir lebih dari 25 praktisi permuseuman dan warisan budaya dari dalam negeri maupun internasional, seperti museum Louvre Abu Dhabi, Prado Museum Spanyol, dan museum M+ di Hongkong.
“Nantinya, kegiatan Museum Forward akan didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta para mitra lainnya di permuseuman dan cagar budaya. Kami berharap, kolaborasi ini akan menghasilkan hal baik bagi kemajuan pengembangan kegiatan permuseuman dan sejarah di Jakarta,” ujar Iwan lagi.(Rafa)