Komitmen PHRI Jakarta Kelola Food Waste agar Tidak Berakhir di TPA

Komitmen PHRI Jakarta Kelola Food Waste agar Tidak Berakhir di TPA

SriSundari – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta siap mengelola sampah sisa makanan (food waste), agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  Komitmen PHRI ini mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta.

Sebagai salah satu upaya mendukung keberlanjutan lingkungan hidup, industri hotel, restoran, dan kafe (Horeka) di Jakarta didorong agar lebih proaktif dalam pengelolaan food waste.  Hal ini pun masuk dalam pembahasan Rapat Kerja Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI DKI Jakarta, di Hotel RA Suites, Jakarta Selatan, pada Rabu (22/1/2025).

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq menekankan, pengelolaan sampah mudah terurai, khususnya food waste, memerlukan perhatian serius dari sektor Horeka.

Food waste memberikan kontribusi besar terhadap beban sampah. Pembatasan jumlah makanan yang disajikan sangat penting agar tidak ada penyia-nyiaan makanan yang berlebihan,” ujar Hanif.

Hal yang sama pun diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto, pentingnya pemilahan sampah mudah terurai, material daur ulang, dan residu dalam sektor Horeka. Asep menyoroti pentingnya pengelolaan food waste ini, seperti makanan yang masih layak konsumsi, tetapi tidak dikosumsi karena alasan estetika atau kelebihan stok, serta makanan yang tidak habis termakan.

Food waste ini bisa disalurkan ke yayasan sosial atau panti asuhan. Ini adalah langkah kecil yang memberikan dampak besar. Di sisi lain, food waste yang tidak bisa dimanfaatkan akan diolah menjadi kompos atau melalui proses biokonversi menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF),” ucap Asep.

Saat ini, DLH Jakarta mengoperasikan Jakarta Recycle Centre (JRC) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu fasilitas pengolahan sampah mudah terurai yang dapat dimaksimalkan. Di tempat ini, sampah mudah terurai diolah menjadi kompos dan produk lain melalui teknologi biokonversi.

Selain itu, Asep juga menegaskan bahwa evaluasi rutin terhadap praktik pemilahan sampah di sektor Horeka diperlukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya. Ia pun berharap, upaya ini mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA dan meningkatkan tingkat daur ulang di DKI Jakarta.

“Target kami, setidaknya 10-15% timbulan sampah Jakarta yang disumbangkan sektor Horeka ini dapat diminimalkan dan tidak berakhir di TPA,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono menegaskan komitmen sektor Horeka dalam mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

“Isu lingkungan hidup telah menjadi perhatian global. Kami berkomitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan yang ramah lingkungan tanpa mengabaikan keberlanjutan operasional hotel dan restoran,” ujarnya.

Rapat kerja ini diikuti oleh 370 anggota PHRI DKI Jakarta yang menyatakan kesiapannya bersinergi dengan pemerintah untuk mengatasi tantangan lingkungan. Sutrisno berharap bahwa langkah konkret dalam pengelolaan sampah mudah terurai dapat meningkatkan daya saing sektor Horeka di Jakarta sebagai destinasi pariwisata global.(Adoel)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"