10. Menjaga kosistensi diri
Salah satu kunci dari keberhasilan adalah konsistensi. Konsistensi yang dimaksudkan di sini adalah ketaatan dan kemantapan hati dan perilaku untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan secara terus menerus sampai tujuan tercapai.
Misalnya seorang siswa SMA yang sedang belajar Bahasa Inggris secara otodidak. Untuk pengayaan vocabulary (kosa kata) maka direncanakan setiap harinya menghapal 5 kata dalam Bahasa Inggris. Mendengarkan dialog Bahasa Inggris selama 5 menit. Agar latihan ini memberikan hasil maksimal, maka ditetapkan lama pelaksanaannya selama 3 bulan.
Pada hari pertama, semuanya dapat dilaksanakan dengan baik, demikian juga sampai dengan minggu pertama. Pada minggu kedua, ketiga dan keempat, yang bersangkutan masih mampu menjaga konsistensi untuk melaksanakannya dengan baik. Masuk pada minggu kelima, sudah mulai ada satu hari yang terlewatkan sehingga tidak sempat menghapal 5 kata dan mendengarkan 5 menit dialog dalam Bahasa Inggris. Pada minggu ketujuh sudah semakin melemah, terlewatkan dua hari, minggu kesembilan hanya melaksanakan sekali dan minggu kesepuluh, sebelas dan kedua belas sudah tidak belajar sama sekali.
Kemampuan mempertahankan untuk selalu belajar 5 menit dan tidak pernah bolong tersebut lah yang dimaksudkan dengan konsistensi.
Permasalahan seperti ini juga sering dihadapi oleh yang baru belajar menulis, hari pertama rajin dan berhasil melewati standar yang dibuat. Tetapi pada hari ke enam dan seterusnya sudah mulai lupa ataupun malas mengerjakannya. Akibatnya tulisan menjadi terbengkalai dan tidak pernah diselesaikan. Demikian juga dengan impian.
Setelah direncanakan dengan matang, yakinkan diri bisa konsisten untuk melaksanakan tahapan-tahapan yang sudah direncanakan. Lawan rasa malas, hadapi permasalahan yang dihadapi, dengan demikian besar harapan impian tersebut akan terwujud. Keberhasilan yang diperoleh tergantung kegigihan anda berusaha, dan tentunya dengan izin Allah Yang Maha Kuasa.
11. Semangat pantang menyerah
Selagi kita masih hidup akan selalu berhadapan dengan apa yang disebut dengan masalah. Hal tersebut akan selalu datang dan datang dalam wujud yang kita tidak tahu bentuknya dan bahkan terkadang tidak dapat kita bayangkan sama sekali. Untuk menghadapi situasi seperti ini diperlukan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah. Dengan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah menjadi modal utama untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang akan dihadapi.
Jika dalam menghadapi permasalahan yang berat dan datang bertubi-tubi membuat anda menyerah, maka di saat itulah anda sudah menggali kuburan untuk mengubur impian. Oleh karena itu agar impian tetap selalu hidup maka anda harus mampu menyemangati diri sendiri kalau impian tersebut merupakan “hak” yang harus diraih. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyemangati diri sendiri, misalnya dengan minta dukungan orang tua, saudara dan dan sahabat untuk selalu mendukung usaha anda, atau dengan membaca cerita sukses (success story) dari orang yang berjuang dari bawah sehingga memperoleh kesuksesan.
Dan tentunya banyak hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk menyemangati diri yang nanti dibahas dalam buku terpisah.
12. Butuh proses untuk meraihnya, jadi bersabarlah
Segala sesuatunya butuh proses dan tidak terjadi dengan sendirinya. Kecuali anda menjadi orang yang beruntung (lucky man), misalnya mendapatkan undian ataupun warisan. Memenangkan undian tentu peluangnya sangat kecil. Anda akan memperebutkan satu tiket dan bersaing dengan ratusan, ribuan atau bahkan jutaan orang. Peluangnya tentu sangat kecil sekali.
Saran saya jangan pernah menggantungkan harapan hidup melalui undian. Sedangkan peluang untuk mendapatkan warisan tentunya jika anda berasal dari keluarga yang mempunyai segala sesuatu yang dapat diwariskan. Jika tidak ada yang mau diwariskan, bagaimana anda bisa menggantungkan harapan melalui warisan.
Oleh karena itu harus realistis, bahwa untuk mendapatkan suatu impian anda harus berproses, harus berusaha sekuat daya upaya untuk mewujudkannya. Mau tidak mau, anda harus menjalani suatu proses. Proses itulah yang akan mengantarkan ke dunia impian. Misalnya anda adalah atlet lari maraton. Agar menjadi atlet maraton yang handal maka akan melatih kemampuan agar bisa berlari dengan kencang dan menjadi orang yang pertama kali menginjakan kaki di finish.
Pertanyaannya tanpa latihan apakah anda bisa langsung jadi atlet lari maraton yang handal? Pasti jawabnya tidak. Untuk meraihnya anda harus berproses. Berlatih dengan mengikuti instruksi dari trainer. Setiap sesi latihan yang diajarkan mesti diikuti dengan baik. Latihan juga tidak bisa hanya sekali saja, tetapi selalu berulang dan berulang, berlatih dan berlatih sehingga kemampuan anda terus meningkat. Inilah yang dinamakan proses untuk mencapai impian untuk menjadi seorang atlet maraton yang handal.
Cerita di atas merupakan salah satu contoh suatu proses yang harus dilalui untuk menggapai impian. Hal tersebut menjelaskan kepada kita semua, apapun impiannya, maka butuh proses untuk menggapainya. Tahap demi tahap akan dilalui sampai impian tersebut terwujud.
13. Membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan selalu berkembang termasuk perkembangan teknologi. Jika kita mau “melek”, perkembangan teknologi informasi bergerak dengan cepat. Jaman dahulu masih menggunakan “pager” untuk mengirim pesan jarak jauh. Pada eranya pager menjadi alat komunikasi yang sangat booming. Dengan pesan elektoronik yang disampaikan melalui pager membuat masalah jarak untuk berkomunikasi tidak menjadi suatu masalah yang begitu berarti lagi.
Seiring perjalanan waktu, muncul HP dengan fisiknya yang sangat besar, kemudian mengecil, lama-lama berubah fungsi, tidak saja hanya sebatas untuk berbicara, tetapi bisa untuk mengakses internet, video call dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat ini harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan. Alat-alat komunikasi yang begitu canggih akan tidak ada gunanya saat kita tidak mampu mengoptimalkan penggunaan fitur-fitur yang ada.
Pada era digital ini masih saja kita menjumpai penggunaan handphone hanya sebatas untuk untuk komunikasi telepon saja. Padahal banyak sekali manfaat lainnya misalnya browsing internet, transaksi perbankan dan lain sebagainya. Hal tersebut bisa terjadi karena yang bersangkutan tidak mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya teknologi informasi.
Jika faktanya seperti cerita di atas, bagaimana akan bersaing dengan orang yang melek dengan perkembangan teknologi sedangkan anda tetap saja jalan di tempat. Jika posisinya seperti itu maka anda secara otomatis akan terdepak dari persaingan dalam mencapai impian. Oleh karena itu, di “zaman now” menjadi penting untuk meng update diri menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam rangka mencapai impian.
14. Doa dan restu orang tua
Salah satu kunci sukses berusaha adalah kerja keras. Dengan berpedoman kepada hal tersebut banyak orang bekerja dengan penuh semangat tanpa lelah. Bekerja pagi, sore bahkan sampai malam. Di saat pekerjaan masih belum selesai, maka terus diupayakan dengan sungguh-sungguh hingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
Setelah sekian lama bekerja, ternyata usahanya masih jauh dari apa yang dikategorikan sebagai usaha yang sukses. Maka timbul pertanyaan, apa yang salah? Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Dari banyaknya indikator yang dapat dijadikan panduan agar usaha yang dilakukan untuk menjadi seorang pengusaha sukses dapat diraih, maka satu hal lagi yang harus dilaksanakan yakni meminta doa restu orang tua. Semua usaha yang kita lakukan, selain kerja keras, tentunya semua itu seizin Allah SWT melalui doa restu orang tua. Oleh karena itu selain bekerja keras, untuk mencapai impian, anda harus berdoa meminta kepada Allah SWT supaya diberi kemudahan dan dilancarkan usahanya dan selanjutnya meminta restu dari orang tua.
Oleh karena itu mulai dari sekarang sering-sering berdiskusi dengan orang tua, minta petunjuk dan arahan serta minta doa restunya. Kalau orang tuanya jauh, sering sering anda datangi. Kalau belum memungkinkan untuk mendatanginya maka sering-sering lah menelpon. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua. Dengan demikian semoga semua usaha dan kerja keras yang sudah dilakukan mendapatkan kemudahan dan berhasil sesuai dengan harapan.