Langkah Kakiku Setelah SMA (Part 18) Masa-masa Sekolah | Belajar Organisasi

Langkah Kakiku Setelah SMA (Part 18) Masa-masa Sekolah | Belajar Organisasi

Ternyata banyak sekali perilaku untuk menjadi sukses seperti yang disampaikan di atas. Untuk lebih jelasnya dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Memiliki mimpi yang diterjemahkan dalam tujuan

Dalam bab terdahulu sudah dibahas tentang temukan impianmu. Dan ternyata untuk menjadi orang sukses kita dituntut untuk mempunyai mimpi. Mimpi tersebut kemudian dikongkretkan dalam bentuk tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya mimpi, anda akan menggerakan segala potensi yang dimiliki untuk mencapai mimpi tersebut yang dikongkretkan dalam bentuk tujuan.

Sering sekali kita mendengar orang tua bertanya kepada anaknya tentang cita-cita mereka nanti setelah dewasa. Berbagai jawaban akan ditemukan dari anak anak, misalnya mau menjadi pilot, polisi, tantara, dokter, guru, ustadz dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan wujud dari dari mimpi anak-anak yang dikonkretkan dalam bentuk profesi.

Dengan adanya wajud konkret tersebut maka anak akan semakin menekuni hal-hal yang tekait dengan cita-cita tersebut. Misalnya yang mau menjadi dokter mulai membeli mainan yang merupakan miniature perlengkapan kedokteran. Atau yang mau menjadi ustad mulai bergaya seolah-olah menjadi ustad.

Demikian juga halnya dengan impian yang telah diwujudkan dalam bentuk tujuan. Misalnya mempunyai impian menjadi pedagang sukses yang memiliki toko sendiri dan produksi dengan merek sendiri. Maka dengan demikian tujuan yang hendak dicapai adalah menjadi pedagang pakaian di toko sendiri dan mempunyai konveksi sendiri.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka anda akan memulai upaya-upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya sudah mulai mempelajari bagaimana cara berdagang, bagaimana proses memproduksi pakaian sendiri.

Berbekal dengan upaya-upaya yang mulai dilakukan dan bercermin kepada perilaku orang-orang sukses maka sedikit demi sedikit anda mulai berproses dan menapak jalan menjadi seorang pedagang yang sukses. Perlu diingat untuk mencapainya tidak semudah membalikan telapak tangan tetapi membutuhkan perjuangan yang keras dan pantang menyerah.

2. Fokus kepada tujuan

Berbicara masalah fokus sepertinya sesuatu yang mudah, tetapi jika dilaksanakan banyak sekali godaan godaan yang akan mengganggu. Fokus dapat dilakukan setelah tujuan telah ditetapkan. Oleh karena itu penentuan tujuan harus benar-benar matang dan melalui analisa yang mendalam.

Dengan demikian dalam prosesnya tidak timbul lagi keraguan untuk merubah tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang berubah-rubah disebabkan belum matangnya penetapan tujuan. Misalnya seorang anak mengatakan cita-citanya ingin menjadi dokter, beberapa bulan kemudian saat ditanya berubah lagi menjadi tantara. Dalam beberapa waktu lagi berubah ingin menjadi ustadz dan seterusnya.

Hal ini bisa terjadi karena si anak dalam mengambil keputusan tiddak melalui suatu perencanaan tetapi sebatas apa yang diketahui atau dirasakan. Fokus diperlukan supaya energi yang dikeluarkan sebesar-besarnya untuk mencapai tujuan. Jangan sampai energi terbuang percuma untuk hal-hal yang tidak perlu.

Contoh sederhananya anda akan membuat sebuah cerpen tentang romantika masa SMA. Kemudian anda mulai menulis kata per kata, kalimat per kalimat tentang romantika itu sendiri. untuk menambah referensi anda bertanya kepada teman-teman SMA, memintakan pendapatnya melalui medsos. Dalam proses ini ternyata yang dibahas berkembang ke cerita-cerita lain yang tidak ada kaitannya dengan romantika SMA. Anda dan teman teman melalui group medsos asik bercerita gosip-gosip terbaru.

Karena keasyikan, anda lupa bahwa tujuan anda bermedsos ria adalah untuk menggali informasi dalam rangka pengayaan isi cerpen. Akhirnya gosip terus berlangsung, pekerjaan menulis cerpen menjadi terbengkalai.

Fokus anda untuk menyelesaikan cerpen menjadi terganggu karena substansi yang dibicarakan dari group tidak lagi tentang isi cerpen, tetapi hal-hal lain yang tidak berkaitan. Bias inilah yang harus dicegah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi, sehingga apa yang dilakukan tetap fokus pada pencapaian tujuan.

Jelas di sini bahwa fokus dalam pencapaian tujuan sangat penting diperhatikan jika ingin menjadi seorang yang sukses. Pastikan segala sesuatu yang dikerjakan berkaitan dengan pencapaian tujuan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan menjadi efektif dan dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

3. Bekerja secara terencana

Banyak pendapat yang mengatakan salah satu kunci keberhasilan adalah di saat anda dapat membuat perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang komprehensif, terukur dan realistis. Komprehensif berarti secara menyeluruh pada semua proses. Terukur artinya rencana tersebut mempunyai target waktu pencapai.

Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan maka tujuan akan dapat tercapai dalam kurun waktu tertentu. Realistis artinya perencanaan tersebut masuk akal untuk dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya anda akan menulis sebuah novel tentang romantika SMA dengan ketebalan 100 halaman. Dengan kemampuan menulis perhari sebanyak 5 halaman maka anda menargetkan dapat menyelesaikan novel tersebut dalam 1 bulan.

Target penyelesaian novel tersebut 1 bulan apakah realistis? Berdasarkan kemampuan menulis 5 halaman 1 hari maka semestinya dalam 20 hari novel tersebut akan dapat diselesaikan. Tetapi tentu dalam prosesnya ada waktu istirahat sehingga tidak dikerjakan setiap hari. Dengan demikian perencanaan tersebut dapat dikategorikan realistis. Menjadi tidak realistis jika kemampuan menulis novel 5 halaman perhari, target 100 halaman dan diselesaikan dalam 10 hari.

Dalam perencanaan yang baik juga harus merinci langkah-langkah yang akan dilakukan. Tahapan tahapannya harus jelas. Contoh sederhananya adalah membangun rumah dengan biaya murah. Langkah langkah untuk membangun rumah sendiri dengan biaya murah. Langkah pertama yang dilakukan adalah siapkan dan tetapkan anggaran, kedua buat desain rumah minimalis, riset harga bahan, memilih tukang atau kontraktor yang cocok, membangun secara bertahap, mulai dari pondasi, dinding, atap, lantai dan lain sebagainya.

Terlihat dari perencanaan pembangunan rumah tersebut terdapat langkah-langkah yang merupakan tahapan dari proses membangun rumah. Jika langkah langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan tahapan yang semestinya tentunya hasilnya tidak akan maksimal atau mungkin malah mengalami kegagalan. Oleh karena itu dalam perencanaan yang baik perlu menentukan langkah langkah yang tepat sebagai proses dalam pelaksanaan pencapaian tujuan untuk meraih kesuksesan.

4. Fokus untuk menyelesaikan masalah

Dalam menyelesaikan pekerjaan tidak selalu berjalan dengan mulus, seringkali menemukan permasalahan permasalahan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Permasalahan dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, alam, teknis, administratif dan lain sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul, maka dilakukan tindakan kuratif untuk mengembalikan pekerjaan ke jalur yang sebenarnya. Ibaratnya anda tersesat dan salah jalan maka solusinya adalah mencari kembali jalur yang benar sehingga bisa sampai dengan tujuan.

Untuk kembali kepada jalur yang semestinya terkadang tergoda dengan hal-hal lain yang bukan solusi atas permasalahan tersebut. Misalnya anda mengalami masalah teknis dengan komputer, sehingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan. Yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya komputer tersebut dapat diperbaiki. Langkahnya tentunya memanggil teknisi yang bisa memperbaiki komputer. Setelah menemui teknisi anda menyampaikan permasalahan yang dihadapi, tetapi dalam praktiknya selain menyampaikan permasalahan yang dihadapi, anda sibuk berdiskusi panjang tentang hal lain yang tidak ada hubungan dengan perbaikan komputer. Karena diskusi tersebut komputer tidak juga kunjung diperbaiki.

Diskusi mungkin bermanfaat untuk hal-hal lain, tetapi menjadi penghambat untuk proses perbaikan komputer sehingga pekerjaan pokok yang segera harus dikerjakan menjadi terkendala dan tidak dapat diselesaikan. Inilah contoh sederhana dampak dari tidak fokus dalam menyelesaikan masalah.

Semestinya perbaikan komputer didahulukan, setelah selesai baru berdiskusi tentang hal-hal lain yang ingin diketahui. Atau sering juga dalam diskusi kita ribut sendiri untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Padahal dalam hati kecilnya sudah menyetujui apa yang diargumenkan oleh yang lainnya, tetapi demi gengsi dan tidak mau “kalah muka” dalam forum diskusi karena anda pimpinan maka mencari argumen-argumen untuk mempertahankan pendapat sebagai “pembenaran”.

Dampak dari semua itu, diskusi tidak fokus lagi kepada upaya mencari solusi atas permasalahan yang muncul, tapi fokusnya mempertahankan pendapat masing-masing. Oleh karena itu menjadi sangat penting agar fokus melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"