Langkah Kakiku Setelah SMA (Part 20) Masa-masa Sekolah | Belajar Organisasi

Langkah Kakiku Setelah SMA (Part 21)

8. Mempunyai pemikiran yang realistis

Untuk sukses harus realiastis. Realistis dapat diartikan suatu usaha yang menjadikan logika sebagai sandaran berfikirnya. Realistis memperhitungkan segala sesuatunya dengan Analisa dan logika yang kuat. Sehingga yang direncanakan masuk akal.

Misalnya sebagai anak sekolah yang setiap menerima rapor nilai anda berada pada urutan ke 35 dari 36 siswa yang ada. Kemudian timbul kesadaran untuk menjadi lebih baik. Maka anda menargetkan pada semester depan berada pada posisi 25, artinya naik sepuluh peringkat. Anda akan melewati 10 orang teman lainnya sehingga berada pada peringkat tersebut.

Kemudian pada pemikiran lain anda menargetkan menjadi juara 2 atau malah juara 1. Artinya nilai yang diperoleh melewati hampir semua siswa yang ada di kelas. Pertanyaannya adalah dari kedua target tersebut mana yang lebih realistis?

Tentunya kita sepakat bahwa yang lebih realistis adalah meraih posisi 25. Setelah meraih posisi 25, kemudian memasang target peringkat 15. Semester berikutnya, peringkat 5 dan semester berikutnya lagi menjadi juara kelas. Target menjadi juara kelas menjadi realistis jika dijadikan target jangka panjang, yakni target untuk beberapa semester.

Setelah anda berhasil memperbaiki peringkat 25, maka menjadi realistis jika memasang target mencapai peringkat 15. Setelah meraih peringkat 15 menjadi realistis di saat  menarget peringkat 5. Dan setelah peringkat 5 menjadi realistis untuk memasang target menjadi juara kelas.

Menjadi sangat tidak realistis di saat tidak mampu mencapai peringkat 25, hanya mampu naik sedikit menjadi peringkat 32. Tetapi semester berikutnya anda memasang target peringkat 15 atau bahkan juara kelas. Berdasarkan uraian di atas sangat jelas bagaimana anda bisa membuat target yang realistis dan target yang tidak realistis. Semua dapat diprediksi sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki.

9. Mempercayai intuisi diri

Dalam menjalani aktivitas ataupun pekerjaan terkadang kita didorong oleh hati kecil kita sendiri melakukan sesuatu yang di luar rencana yang telah ditetapkan. Atau mungkin mengambil keputusan berdasarakan dorongan suara hati kecil. Inilah yang dinamakan dengan intuisi.

Intuisi seperti ini sering mendorong orang berbuat sesuatu yang tidak dipikirkan atau diyakini oleh orang lain akan berhasil, tetapi anda meyakini pilihan tersebut akan memberikan hasil yang terbaik. Intuisi diri dapat muncul jika anda mengikuti aktivitas tersebut dengan baik, mendengarkan suara hati, berimajinasi, pengalaman hidup dan lain sebagainya.

Misalnya anda bertemu dengan seorang teman yang akan pergi belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tiba-tiba anda terdorong untuk ikut untuk bergabung dengan mereka. Setelah ikut bergabung ternyata anda menemukan cara-cara menyelesaikan persoalan sulit yang tidak anda bisa atasi sendiri.

Akhirnya tugas yang sulit tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Seandainya tidak ikut dengan mereka, tentunya anda akan masih kesulitan untuk menyelesaikannya.

10. Berani berbuat

Dalam ilmu kepemimpinan diajarkan bahwa untuk mampu menjadi seorang pemimpin yang hebat indikatornya dapat dilihat dari kemampuannya membuat keputusan dan melaksanakan keputusan tersebut. Karena dengan melaksanakan keputusan yang telah dibuat ke dalam tindak nyata, anda telah mulai melangkahkan kaki ke dalam kesuksesan.

Misalnya karena sering melihat teman-teman pergi berenang maka anda mulai tertarik dengan dunia renang. Muncul keinginan untuk belajar berenang dan bisa berenang dengan baik sama persis dengan teman-teman lainnya. Mulailah anda mencari tahu bagaimana caranya supaya bisa berenang dengan baik. Karena kecanggihan teknologi sekarang, sibuk membuka tutorial belajar berenang di internet. Lama-lama secara teori anda sudah sangat menguasai teknik berenang yang baik.

Apakah dengan teknik tersebut jika masuk ke kolam renang, anda langsung bisa berenang, tentu jawabnya jelas tidak. Setelah latihan beberapa kali, baru sedikit demi sedikit mulai bisa dan akhirnya bisa berenang dengan baik.

Nah, jika tidak pernah berbuat, tidak pernah masuk ke kolam dan berlatih, maka sampai kapan pun anda tidak akan pernah bisa berenang dengan baik. Walaupun setiap hari mempelajari teorinya, tetap saja akan mustahil untuk bisa tanpa masuk ke dalam kolam. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk berbuat, melaksanakan rencana yang telah ditetapkan untuk menggapai apa yang disebut dengan kesuksesan.

11. Berpikir positif

Sering sekali kita mendengar perkataan “negative thingking” dan “positive thingking”. Kedua kalimat tersebut mempunyai makna yang bertolak belakang. Negative thingking berarti kita selalu berprasangka negative terhadap segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Apa yang disampaikan oleh orang lain dianggap mempunyai maksud-maksud yang tidak baik di dalamnya. Akhirnya pekerjaan menjadi sulit berjalan karena selalu curiga terhadap orang lain yang ada di sekitar, bahwa mereka akan menjebak atau bahkan akan mencelakakan anda. Perlu dibedakan antara berhati-hati dengan negative thinking. Berhati-hati lebih kepada waspada tanpa mempunyai rasa curiga terhadap mitra kerja atau orang lain.

Sedangkan positive thingking dapat diartikan sebagai upaya melihat segala sesuatu tersebut dari sisi positifnya. Misalnya ada mitra kerja yang menawarkan tenaga baru untuk membantu tim kerja. Pikiran positif akan mendorong untuk mengatakan bahwa dengan adanya tambahan tenaga akan lebih mempermudah dan mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan. Tetapi tentunya tetap dengan melakukan analisis, apakah tenaga tersebut benar-benar dibutuhkan atau cukup dengan tim yang ada.

Bagi orang yang negative thinking, tawaran pegawai baru tersebut langsung dicurigai merupakan perpanjangan tangan orang yang menawarkan, sehingga bisa memata-matai gerik-gerik anda. Anda menjadi tidak nyaman dan sibuk mencurigai tindak-tanduk pegawai baru tersebut. Akhirnya pekerjaan menjadi jalan di tempat dan tidak selesai-selesai.

Pertanyaannya adalah, bisakah kita perpikir positif pada saat kita terjatuh? Sulit memang, tetapi harus. Hanya dengan perpikir positif lah aura di tubuh kita terus bergerak ke arah kebaikan. Penuhi lingkungan kita dengan yang positif juga. Jangan sudah bangkrut, kemudian kita berkumpul dengan sesama orang bangkrut. Akhirnya sibuk dengan kesedihan masing-masing.

Pikiran positif bisa direfleksikan dari semua hal. Berbicara yang positif, tetap berkumpul dengan teman teman yang sukses, atau bahkan tidak mencari-cari kesalahan orang lain yang menyebabkan kita bangkrut. Berpikir positif membuat kita mencari solusi, bukan mengintimidasi diri mencari penyebab kebangkrutan yang dialami.

Oleh karena itu menjadi penting bagi kita semua untuk selalu berpikir positif dalam setiap kesempatan. Sehingga energi positif selalu terbangun untuk menyelesaikan segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda. Jika pekerjaan dapat dikerjakan dan diselesaikan dengan baik maka pintu sukses akan terbuka lebar.

12. Mempunyai komitmen yang kuat

Salah satu membuat orang sering gagal meraih sukses karena tidak mempunyai komitmen yang kuat terhadap apa yang dikerjakannya. Pada awal proses pekerjaan biasanya semangat kerjanya tinggi. Seiring perjalanan waktu dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi maka mulai pekerjaan tersebut tidak dikerjakan sebagaimana mestinya. Komitemen yang lemah membuat pekerjaan tidak dapat terlaksana dengan baik, atau bahkan mungkin tidak dapat diselesaikan sama sekali.

Beberapa hal yang dapat menjadi menurunnya komitmen dalam bekerja antara lain tidak terlalu yakin kalau pekerjaan tersebut akan berhasil. Karena tidak yakin maka melakukan setengah hati, sehingga semangat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tidak optimal. Rasa malas juga dapat menjadi racun dalam menjaga komitmen.

Pada awalnya semua orang semangat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Tetapi seiring perjalanan waktu pekerjaan tersebut belum juga selesai, sehingga menimbulkan rasa malas. Jika perasaan malas tersebut dibiarkan maka semakin hari akan menggerogoti komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dan akhirnya jadi benar-benar terbengkalai.

Godaan pekerjaan yang lebih menguntungkan juga dapat menjadi racun dalam menjaga komitmen. Setelah sepakat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, tiba-tiba mendapatkan tawaran pekerjaan yang jauh lebih menggiurkan. Dengan sendirinya konsentrasi mulai terganggu dan akhirnya dapat memengeruhi komitmen untuk melanjutkan pekerjaan.

Kesibukan juga dapat menjadi salah satu racun komitmen. Karena mempunyai pekerjaan lain selain pekerjaan yang dikerjakan sekarang, maka terkadang kita mengalami kesulitan untuk menentukan mana yang terlebih dahulu untuk dikerjakan. Dan tentunya hal tersebut akan berdampak negatif terhadap komitmen.

Kehilangan kekompakan terkadang dapat juga menjadi racun bagi komitmen. Dari awal sudah sepakat bersama-sama untuk mengerjakan pekerjaan, tetapi di tengah jalan terjadi perselisihan sehingga timbul keributan. Situasi seperti ini jika tidak cepat diantisipasi akan menimbulkan perpecahan dan akhirnya pekerjaan akan terlantar. Oleh karenanya sangat penting bagi kita semua untuk menjaga komitmen dalam bekerja. Jika sudah sepakat untuk melaksanakan suatu kegiatan, maka sebaiknya mengerahkan segala potensi yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika komitmen sudah tidak ditepati maka akan sulit pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Jika dapat diselesaikan pun hasilnya tidak akan maksimal.

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"