13. Bekerja dengan hati
Bekerja dengan hati bukanlah hal yang mudah, apalagi pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Mau tidak mau mengerjakan apa yang menjadi tugas dengan semangat kerja serta keterampilan yang kurang memadai. Hal tersebut dapat mengakibatkan output yang dihasilkan tidak maksimal. Selain itu kondisi kerja seperti itu dapat menimbulkan kejenuhan karena sulit menikmati pekerjaan tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Pekerjaan sesuai passion akan membuat anda bekerja dengan enjoy. Menikmati setiap proses dari pekerjaan tersebut. Tetapi perlu disadari tidak semua orang yang beruntung dapat bekerja sesuai dengan passion. Karena sebagian besar di antara mereka adalah pekerja, bukan pemilik. Di saat anda menjadi pekerja dan bekerja dengan orang lain, maka akan ada atasan yang akan mengatur seluruh pekerjaan. Tidak peduli mau pegawai swasta ataupun pegawai pemerintahan. Apalagi dalam dunia pemerintahan penempatan pegawai yang menggunakan prinsip “the right man and the righ place” masih menjadi momok dan permasalahan tersendiri.
Berbeda dengan seniman yang bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Misalnya orang yang suka musik, mempunyai profesi sebagai penyanyi. Setiap proses pekerjaan merupakan bagian dari passion-nya, sehingga pekerjaan tersebut tidak lagi menjadi beban tetapi malah menjadi suatu kenikmatan. Demikian juga dengan profesi designer, arsitek, dokter, stand up komedy dan lain sebagainya.
Bekerja sesuai dengan passion akan menimbulkan kecintaan terhadap pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan bukanlah menjadi suatu keterpaksaan tetapi sesuatu yang dinikmati prosesnya. Dengan demikian tanpa disadari pekerjaan selalu dijalani dengan senang hati dan tanpa sadar sampai lupa untuk istirahat, tiba-tiba hari sudah malam dan harus istirahat.
Oleh karena itu penting bagi anda sebagai siswa SMA untuk mengetahui apa yang menjadi passion anda. Bakat apa yang diminati. Bagaimana mengembangkan bakat tersebut sehingga bisa dijadikan sandaran pada saat sudah dewasa nantinya. Tentunya jangan lupa pekerjaan apa yang cocok dengan bakat yang dimiliki tersebut. Untuk mengetahui itu semua dapat dilakukan dengan bimbingan orang tua, karena orang tua lah yang paling dekat dengan anda. Orang tua yang paling memahami apa yang menjadi kesenangan atau sebaliknya. Atau dapat juga dilakukan dengan cara mengetahui penelusuran minat dan bakat melalui bantuan seorang psikolog.
14. Melihat masalah sebagai peluang
Di saat menghadapi permasalahan yang beruntun dan tiada hentinya, terkadang membuat kita putus asa. Sehingga kehilangan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika kondisi tersebut terjadi, maka sangatlah dapat dipastikan pekerjaan tidak akan dapat diselesaikan dan kata sukses akan menjauh dari anda.
Perlu disadari bahwa selama nyawa masih melekat di tubuh, maka selama itu juga masalah akan selalu datang silih berganti. Masalah akan selalu datang menghampiri hampir dari seluruh sisi hidup. Masalah tidak pernah memilih orang. Semua orang selalu didatangi oleh masalah, tidak perduli orang tersebut pintar atau bukan, berpendidikan atau bukan, pejabat atau bukan, cantik atau bukan, kaya atau bukam dan lain sebagainya. Semua sisi kehidupan tersebut mempunyai masalah. Mungkin yang membedakan satu sama lainnya adalah bentuk dari masalah itu sendiri.
Manusia tidak mampu sepenuhnya secara absolut memprediksi timbulnya masalah. Terkadang segala sesuatu yang dianggap wajar-wajar saja ternyata juga bisa menyimpan potensi masalah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masalah bisa datang kapan saja dia suka, sehingga kita terkadang tidak tahu kapan dia datang.
Diyakini bahwa masalah akan selalu mendatangkan dampak buruk sehingga akan mengganggu kinerja. Tetapi jika mau diperhatikan lebih jeli lagi, sesungguhnya dalam suatu masalah menyimpan potensi besar untuk dimanfaatkan. Atau dapat dikatakan bahwa di dalam suatu masalah berpotensi memberikan suatu peluang untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Salah satu syarat yang dapat mengubah masalah menjadi peluang adalah melihat masalah tersebut dari sisi positif. Misalnya di saat anda ditugaskan menyelesaikan pekerjaan salah satu tugas pegawai lain yang terbengkalai.
Jika melihat dari sisi negatif, maka yang timbul dalam pikiran adalah ini tidak adil, kenapa pekerjaan yang menjadi tanggung jawab orang lain harus anda yang mengerjakannya. Tetapi jika melihatnya tugas tersebut sebagai peluang, maka anda akan mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sebaik mungkin. Jika pekerjaan tersebut berhasil dikerjakan dengan baik, maka kemungkinan besar pimpinan akan melihat sisi positif dari anda, sehingga suatu saat akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar lagi. Dan tentunya sangat mungkin jika berlangsung secara terus menerus, tidak hanya beban kerja yang akan diterima, tetapi pimpinan akan memberikan tanggung jawab baru berupa promosi.
Dari awalnya yang mungkin anda dianggap biasa biasa saja, tetapi di saat mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan, walau disadari bahwa pekerjaan tersebut bukan tanggung jawab yang harus anda pikul, maka sangat memungkinkan bahwa anda akan diberi label oleh pimpinan sebagai pegawai yang istimewa. Sehingga peluang-peluang lainnya akan menunggu anda. Proses seperti inilah yang dapat disebut dengan memanfaatkan masalah menjadi peluang untuk menjadi sukses.
15. Mempunyai harga diri
Dalam dunia kerja terkadang kita mendengar, orang mau melakukan apa saja supaya mendapatkan promosi. Termasuk melakukan hal-hal yang mengenyampingkan harga diri. Misalnya dengan melakukan penyogokan, menjilat, berusaha menciptakan situasi asal atasan senang atau perbuatan perbuatan lainnya yang tidak lagi memperhatikan harga diri.
Cara-cara seperti ini akan cepat mendapatkan simpati dan kesempatan untuk dipromosikan dan begitu juga sebaliknya diyakini juga akan cepat juga jatuhnya sampai kebiasaan jelek tersebut diketahui. Di saat menjadi pimpinan, anda akan kurang dihargai oleh anak buah, karena mereka tahu cara anda mendapatkan jabatan. Anda tidak akan mendapatkan loyalitas dan akan sering menjadi bahan gunjingan anak buah.
Sebaiknya cara seperti ini dijauhi, karena tidak sehat untuk kemajuan organisasi. Dalam bekerja sebaiknya mempunyai pribadi yang kuat, yang mempunyai harga diri sehingga tidak mudah dipengaruhi. Dengan bermodalkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki maka anda akan bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan yang lainnya. Dengan harga diri yang dimiliki anda akan dihormati dan disegani oleh banyak pihak termasuk oleh atasan.
Dengan demikian pekerjaan anda tidak akan mudah diintervensi oleh pihak manapun. Dengan harga diri anda dapat menjalankan program-program sesuai dengan rencana yang telah disusun. Anda mampu meraih sukses tanpa harus menjilat. Tapi sukses dengan kepala tegak, inilah keberhasilan yang sesungguhnya.
16. Jauh dari sikap mengeluh
Salah satu racun yang akan menggerogoti hati adalah kebiasaan sering mengeluh. Setiap mengeluh maka pada saat itu disadari atau tidak anda telah “mengubur” dalam dalam apa yang disebut dengan semangat kerja. Mengeluh adalah racun yang akan membuntukan pikiran, melihat semua serba negatif. Sementara untuk bekerja dan sukses malah sebaliknya butuh energi positif, perlu pemikiran pemikiran yang akan menjadi stimulus bekerja.
Oleh karena itu jauhkan sikap mengeluh. Karena tidak ada manfaat yang akan didapatkan dari mengeluh. Yang ada malah pekerjaan menjadi terkendala. Kalau dibiarkan terkendala bisa-bisa jadi menumpuk dan menjadi masalah serius. Bisa-bisa dengan kondisi seperti tersebut malah anda akan kehilangan jabatan.