3. Memfasilitasi kebutuhan anak
Tugas lainnya yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menyiapkan fasilitas untuk mendukung kelancaran proses belajar anak. Misalnya dengan menyediakan buku dan alat tulis yang layak. Selain itu buku-buku pelajaran juga menjadi suatu hal yang penting juga yang harus disiapkan. Karena dengan buku pelajaran tersebut anak dapat menambah pengetahuannya selain pelajaran yang didapatkan dari guru di sekolah.
Pada “zaman now” kebutuhan anak belajar tidak hanya cukup di sekolah, tetapi juga mendapatkan tembahan melalui bimbingan-bimbingan belajar. Selain itu yang juga mengikuti zaman now adalah les bahasa, khususnya Bahasa Inggris. Tugas orang tua lah menyiapkan anggaran ekstra untuk kegiatan belajar tambahan tersebut.
Perlu dicatat, kegiatan belajar tambahan seperti bimbingan belajar ini bukanlah suatu keharusan. Mengingat kegiatan ini membutuhkan biaya ekstra. Oleh karena itu tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua.
4. Tempat berdiskusi dan bertanya
Sebagai orang dewasa, orang tua masih sering berdiskusi dengan teman kerja terkait dengan pekerjaan. Sebagai seorang istri masih sering berdiskusi dengan suaminya. Demikian juga dengan anak, banyak hal yang belum diketahuinya. Oleh karena itu mereka butuh tempat berdiskusi dan bertanya. Kepada siapa mereka akan bertanya? Jawabnya sudah jelas adalah kepada orang orang terdekatnya yakni orang tua.
Dengan demikian sebagai orang tua, kita juga harus membekali dengan pengetahuan-pengetahuan yang terkait dengan pendidikan anak, apalagi bagi anak yang akan melanjutkan kuliah. Tentunya banyak hal yang ingin mereka ketahui, banyak hal yang akan ditanyakan kepada orang tua. Bisa dibayangkan jika orang tua tidak memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab pertanyaan anak-anak, dengan sendirinya mereka akan menjadi kebingungan karena orang tua mereka juga tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan.
Orang tua yang mampu berdiskusi dan menjawab pertanyaan anak-anak, tentunya akan membantu anak dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, khususnya dalam menyongsong masa depan mereka. Coba kita bayangkan jika anak bertanya sesuatu kepada orang tua jawabannya selalu “ntar ya nak, papa lagi sibuk”. Atau orang tua yang jarang ketemu dengan anaknya karena kesibukannya dalam bekerja sehingga tidak memungkinkan anak untuk berdiskusi dan bertanya.
Luangkan waktu anda untuk berdiskusi dan menjadi tempat bertanya, diharapkan anak akan merasa nyaman karena ada orang tua tempat untuk berdiskusi dan bertanya. Dengan diharapkan anak akan merasa nyaman dan bisa konsentrasi dari belajar untuk menyongsong masa depan yang gemilang.
5. Membantu mengenali diri sendiri
Sering kita mendengar ramaja yang sedang mencari jati dirinya. Artinya si anak berusaha untuk lebih mengenal diri sendiri, menggali potensi diri sendiri dan mencoba untuk menjadi eksis dengan usaha sendiri.
Untuk mengenal diri sendiri dapat dilakukan dengan dua hal yakni secara internal melalui diri sendiri dan eksternal melalui orang lain. Untuk mengenal diri sendiri secara internal biasanya dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan dirinya. Misalnya apa kelebihan anda, apa kekurangan anda, apa yang anda sukai, apa yang tidak anda sukai dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Secara eksternal adalah dengan cara pengamatan diri oleh orang lain. Dalam hal ini dapat dilakukan secara khusus oleh psikolog dan lain sebagainya atau dapat juga dilakukan oleh orang-orang terdekat di lingkungan anak misalnya orang tua, saudara, sahabat dan lain sebagainya.
Sebagai orang tua tentunya dapat mengetahui apa yang disenangi oleh anak, apa yang tidak disenangi. Apa yang membuat anak gembira, apa yang membuat anak sedih. Dengan sedikit pengamatan yang lebih serius, maka sebagai orang tua anda akan mengetahui minat dan bakat anak. Apa kelebihan dan kekurangan anak.
Hasil pengamatan tersebut dikomunikasikan kepada anak. “Kamu berminat dan kuat di bidang ini, kurang suka di bidang ini, oleh karena itu kita bersama-sama akan berupaya untuk mengembangkan potensi yang diminati tersebut”.
Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut anak akan berada di jalur yang tepat. Sehingga mampu mengoptimalkan diri dan mencapai sukses di bidang yang disenangi tersebut.
6. Melihat dan mengembangkan bakat anak
Setelah mengetahui minat dan bakat anak, maka tugas orang tua adalah mengembangkan bakat dan minat tersebut sehingga mencapai titik maksimal. Untuk mengembangkan bakat dan minat tersebut dapat dilakukan dengan cara bantuan psikolog.
Dengan adanya bantuan psikolog maka sebagai orang tua anda akan mengetahui langkah-langkah yang tepat yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Dengan kemajuan informasi dan teknologi pada saat ini, maka secara otodidak anda juga dapat melakukan pendapingan dalam mengembangkan minat dan bakat anak melalui bantuan internet.
Berdasarkan informasi yang tersedia di internet, maka anda dapat mengetahui langkah langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan minat dan bakat tersebut.
7. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar
Selain beberapa hal di atas, maka tugas anda sebagai orang tua agar anak bisa lulus dengan nilai baik atau bahkan terbaik adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak. Lingkungan yang mampu mendukung mereka untuk bisa berkosentrasi dan fokus dalam belajar. Tidak semua anak mempunyai kamar sendiri, atau tidak semua anak mempunyai tempat belajar sendiri. Walaupun anak harus sharing ruang belajar dengan saudaranya yang lain, tetapi yang harus dipastikan oleh orang tua adalah ruang tersebut cukup mampu menciptakan kondisi yang hening, jauh dari kebisingan sehingga anak-anak dapat belajar dengan fokus dan kosentrasi.
Lingkungan belajar yang kondusif tidak hanya harus memiliki ruang belajar sendiri, tetapi orang tua juga mampu mengontrol anggota keluarga lainnya untuk tidak menggangu proses belajar anak. Yang paling sering terjadi adalah gangguan dari adik-adiknya. Baik adik-adik yang sekadar bertanya atau bahkan adik yang ingin mengajak kakaknya bermain.
Oleh karena itu menjadi tugas orang tua untuk memastikan bahwa tidak ada anggota keluarga yang akan menggangu proses belajar si anak. Pendampingan yang diberikan oleh orang tua diyakini akan memberikan kenyamanan kepada anak untuk bisa belajar dengan baik. Dengan terciptanya kondisi belajar yang baik, maka anak-anak akan mampu belajar dengan baik dan tentunya akan memeroleh hasil yang baik. Jika hal tersebut sudah bisa diciptakan maka sebagai orang tua telah mengantarkan anak-anak anda ke depan pintu gerbang kesuksesan.