SriSundari – Sedikitnya ada 151 orang tewas dan 187 lainnya masih hilang, akibat longsor di India tepatnya di wilayah Kerala. Operasi pencarian besar-besaran pun terus berlangsung di distrik Wayanad di negara bagian itu, di mana ratusan orang dikhawatirkan masih tertimbun. Tentara dari angkatan darat dan udara India telah dikerahkan untuk membantu penyelamatan.
Dilansir dari Reuters, akibat hujan deras di salah satu tujuan wisata paling menarik di India ini, meruntuhkan lereng-lereng bukit dan memicu aliran lumpur, air dan batu-batu besar yang berjatuhan, Selasa (30/7/2024). Musibah ini merupakan bencana terburuk di negara bagian ini, sejak banjir yang mematikan pada tahun 2018.
Para petugas penyelamat mulai mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan pada hari Rabu (31/7/2024), sehari setelah tanah longsor menyebabkan malapetaka di distrik Wayanad, negara bagian Kerala, India.
Sebagian besar dari 350 keluarga yang tinggal di daerah yang dikelilingi oleh perkebunan teh dan kapulaga ini tidak menyadari adanya tanah longsor pada Selasa pagi.
Sedikitnya 151 orang tewas dan 187 lainnya masih hilang, kata juru bicara kepala menteri negara bagian, P.M. Manoj, kepada Reuters melalui telepon.
Tayangan televisi menunjukkan banyak rumah yang hancur dan pohon-pohon yang tumbang, sementara tim penyelamat ditarik dengan tali melewati aliran air yang berlumpur.
Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membuat sebuah jembatan Bailey portable, yang sudah dibuat sebelumnya untuk menghubungkan daerah yang terkena dampak, setelah jembatan utama ke kota terdekat Chooralmala hancur.
Setelah satu hari dengan curah hujan yang sangat lebat yang menghambat operasi penyelamatan, departemen cuaca memperkirakan adanya kelonggaran pada hari Rabu, meskipun daerah tersebut kemungkinan akan menerima hujan sepanjang hari.(Putri)