Menpar Widiyanti Ajak ASN Teguhkan Budaya Integritas dan Antikorupsi

Menpar Widiyanti Ajak ASN Teguhkan Budaya Integritas dan Antikorupsi

SriSundari – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), terlibat dalam memperkuat komitmen antikorupsi, sebagai fondasi tata kelola pemerintahan yang bersih dan terpercaya.

Hal ini ditegaskan Menpar Widiyanti dalam Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang diselenggarakan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, beberapa saat lalu.

Tema Hakordia tahun ini, ‘Satukan Aksi Basmi Korupsi’, bukan sekadar ajakan, tetapi komitmen moral untuk memperkuat edukasi pencegahan dan keteladanan dalam seluruh proses birokrasi.

“Tema ini adalah penegasan bahwa perjuangan melawan korupsi harus dimulai dari diri kita sendiri, melalui keteladanan dan sistem yang akuntabel. Ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,” ungkap Menpar Widiyanti lagi.

Dalam kesempatan ini Menpar Widiyanti juga mengimbau seluruh ASN agar terus memperkuat upaya mitigasi risiko korupsi, termasuk melalui digitalisasi sistem pengawasan agar tata kelola semakin transparan dan minim celah penyimpangan, penguatan peran APIP, serta percepatan reformasi birokrasi melalui budaya kerja yang terbuka, akuntabel, dan berorientasi pelayanan publik.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan sinergi lintas lembaga seperti KPK, BPK, BPKP, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Republik Indonesia untuk membangun ekosistem pengawasan yang lebih efektif. Selain itu, edukasi antikorupsi berkelanjutan dinilai perlu diperluas agar nilai integritas benar-benar menjadi praktik kerja sehari-hari di seluruh unit Kemenpar.

“Gerakan antikorupsi dimulai dari diri kita sendiri. Jadikan integritas sebagai budaya. Jangan menerima atau memberi gratifikasi, biasakan transparansi, dan berani melaporkan setiap dugaan pelanggaran,” kata Menteri Widiyanti.

Semenatar itu dalam kesempatan yang sama, Sesmenpar Bayu Aji menambahkan, Hakordia tidak boleh dipandang sebagai seremoni tahunan, melainkan momentum untuk kembali meneguhkan komitmen kolektif guna melawan korupsi dalam segala bentuknya.

“Korupsi adalah ancaman nyata bagi kesejahteraan rakyat dan kualitas layanan publik. Melalui peringatan ini, kita menumbuhkan kembali budaya antikorupsi, memperkuat integritas, dan menciptakan lingkungan kerja yang bersih serta bebas dari penyimpangan,” ucap Bayu.

Peringatan Hakordia menghadirkan sesi diskusi bersama Kepala Satuan Tugas Kampanye Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Dotty Rahmatiasih, serta Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia, Ganjar Laksmana Bonaprapta.

Acara ini juga dihadiri Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ernawati (Ni Luh Puspa), serta pejabat eselon I dan II dan para ASN Kemenpar.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"