SriSundari – Sebanyak 10 pelaku industri gim Indonesia mendapat kesempatan terlibat dalam business matching dalam kegiatan Gamescom 2025, yang diadakan di Koelnmesse, Köln, Jerman. Melalui Kementerian Perdagangan RI, mereka diikutsertakan dalam 150 pertemuan bisnis dengan para buyer, pengembang dan penerbit gim dari mancanegara seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Inggris, Prancis, hinggaSingapura yang berlangsung pada 20-22 Agustus 2025.
“Pertemuan bisnis ini bertujuan untuk memperbesar peluang kolaborasi, memperluas jejaring bisnis, serta memperbesar potensi kerja sama bisnis pelaku industri gim Indonesia di pasar global,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi beberapa saat lalu.
Puntodewi menegaskan, hal ini merupakan dukungan pemerintah dalam mendukung ekspansi industri gim Tanah Air ke pasar global, salah satunya adalah mengikutsertakan pelaku industri gim Indonesia dalam temu bisnis di pameran Gamescom 2025.
“Kemendag berkomitmen, partisipasi dalam pameran internasional perlu diikuti tindak lanjut berupa peluang kerja sama yang konkret. Temu bisnis dalam Gamescom 2025 menjadi upaya memastikan tindak lanjut ini, sehingga para pelaku industri gim Indonesia lebih mudah bertemu dan berinteraksi dengan mitra potensial untuk menegosiasikan kerja sama bisnis,” ujar Puntodewi lagi.
Dengan memanfaatkan aplikasi business matching Meet To Match, Kemendag memfasilitasi temu bisnis melalui sesi pertemuan terjadwal. Sehingga para pelaku industri gim Indonesia berkesempatan untuk mempresentasikan produk, berdiskusi serta membangun jejaring kerja sama dengan penerbit, distributor, investor dan mitra global secara lebih terarah dan efektif.
Kesempatan tatap muka dalam pameran pun dapat membuka peluang komersial jangka panjang. Beberapa kesepakatan awal yang sedang dalam proses penjajakan, antara lain kerja sama penerbitan gim dengan perusahaan Amerika Serikat, peluang distribusi dengan mitra di Korea Selatan dan Belanda, serta potensi investasi dari Prancis.
Partisipasi pada pameran gim ini, menurut Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Ari Satria yang turut hadir langsung dalam Gamescom 2025 menyampaikan, bukan hanya ajang promosi, tetapi juga sarana pembelajaran dan bench marking bagi pelaku usaha Indonesia.
“Dari sini, mereka dapat memahami tren global, kebutuhan pasar serta standar kualitas yang berlaku di tingkat internasional,” ujar Ari.
Kegiatan ini juga menjadi bagian sinergi dari Kemendag bersama Atase Perdagangan (Atdag) RI Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat jasa industri gim nasional melalui pertemuan bisnis di Gamescom 2025.
Atdag RI Berlin, Febi Adrian mengungkapkan, ajang ini juga berfungsi untuk membangun reputasi industri gim Indonesia.
“Bukan hanya soal transaksi, tetapi juga tentang membangun reputasi Indonesia sebagai mitra bisnis yang tepercaya,” tambah Febi lagi.
Sementara itu, Kepala ITPC Hamburg, Faried Wirawan Rachman juga menambahkan, bahwa Gamescom Jerman merupakan pusat pertemuan pelaku usaha industri gim dunia yang menawarkan peluang yang sangat luas.
“Gamescom Jerman adalah entry point dan akses pasar global. Indonesia dapat ambil bagian lebih besar dalam rantai pasok global industri ini,” urai Faried.
Euromonitor International mencatat, selama tahun 2024, ekspor jasa game developer, animation, and digital contents services (kode International Standard Industrial Classification of All Economic Activities/ISIC 71 dan 9211) Indonesia ke dunia mencapai USD 1,33 miliar. Data tersebut menunjukkan ada tren peningkatan hingga 8,54 persen pada periode 2018 – 2024.(Rafa)