Pentas Budaya ‘Seribu Wajah Kebaya Betawi di Balai Kota’ Tunjukkan Jakarta Kota Global yang Berbudaya

Pentas Budaya ‘Seribu Wajah Kebaya Betawi di Balai Kota’ Tunjukkan Jakarta Kota Global yang Berbudaya

SriSundari – Pentas budaya bertajuk ‘Seribu Wajah Kebaya Betawi’ digelar di Balairung, Balai Kota Jakarta, Kamis (28/8/2025).  Kegiatan kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Perhimpunan Kebayaku ini, digelar untuk mengembangkan kebaya Betawi sebagai identitas budaya lokal yang berperan penting dalam merajut keberagaman budaya nasional.

“Kebaya Betawi merupakan cerminan akulturasi dari berbagai kebudayaan yang datang ke Jakarta. Kota ini menjadi melting pot, dan salah satu kebaya yang paling menonjol adalah Kebaya Encim Betawi,” ungkap Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang turut hadir dalam acara ini.

Dalam sambutannya, Gubernur Pramono mengungkapkan, perpaduan budaya Betawi, Tionghoa, dan pengaruh Eropa menjadikan Kebaya Encim anggun sekaligus sarat makna keberagaman. Kebaya ini bukan hanya identitas perempuan Betawi, tetapi juga menegaskan karakter Jakarta sebagai kota yang inklusif dan berbudaya.

“Budaya Jakarta adalah budaya Betawi. Karena itu, setiap kegiatan yang berkaitan dengan Kebetawian, saya selalu membuka diri. Mau diadakan di Balai Kota, Lapangan Banteng, atau di tempat-tempat milik Pemprov DKI, kami siap bekerja sama,” ujar Gubernur Pramono.

Pentas Budaya ‘Seribu Wajah Kebaya Betawi di Balai Kota’ Tunjukkan Jakarta Kota Global yang Berbudaya

Hal ini pun berkaitan dengan komitmennya yang ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berbudaya. Untuk itu, Gubernur Pramono berencana terus menggencarkan kegiatan kebudayaan, khususnya yang berakar pada tradisi Betawi. Melalui acara seperti ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal keunikan kebaya serta nilai-nilai budaya Betawi sebagai identitas Jakarta.

“Saya ingin bekerja keras memajukan Jakarta, mengangkat budaya Betawi, dan membuat siapapun yang datang merasa bahagia berada di Jakarta,” pungkasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Kebayaku, Nunun Daradjatun juga menyampaikan, bahwa perhelatan ini merupakan bagian dari persiapan rangkaian peringatan HUT ke-500 Kota Jakarta. Momentum ini menjadi kesempatan penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Betawi kepada khalayak luas.

“Kebaya bukan sekadar busana, melainkan juga simbol warisan dan jati diri bangsa. Melalui acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mencintai budaya sendiri,” ujar Nunun.

Selain menampilkan peragaan busana, acara ini juga menjadi ruang pertemuan bagi para tokoh perempuan, budayawan, dan pemangku kebijakan.(Adoel)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"