Oh tanah karo simalem… Inganta cio cilinggem ….
O Tanah Karo Tercinta… Tempat berteduh dan bernaung
Cerita Perempuan Karo
Sejuknya hamparan hijau Nini Bulang di kaki Sinabung
tak hanyutkan Perempuan Karo duduk bermenung, lepas bertanak lekas memoles param dengan cekatan kenakan tudung, Perempuan Karo menyisir ke lereng gunung. Tegap bergegas langkahnya memintas perdu ilalang, tak canggung memanggul cangkul mengolah ladang.
Adalah anugerah langit Tanah Karo amatlah subur, walau alam sering kali berulah, amuknya menjadikannya hancur, tetapi asa tangguh Perempuan Karo tak pernah ikut lebur. Amarah Sinabung tak tumbuhkan keluh, tak juga membuat mereka kabur, bertani seolah memeluk takdir garis lahir warisan leluhur, rindu purba, Tanah Karo subur makmur.
Dilain waktu
Walau tangannya tak sehalus sutera selembut kain beledu namun gemulai Perempuan Karo boleh diadu. Tengoklah, bagai menyambut suara pedih pincala, dibalut kebaya sewarna saga, bertudungkan uis gatip, sarungnya dilapis lilitan uis ragi mbancang Perempuan Karo berjinjit memutar merendah dan melentikkan jari mengikuti iringan gung dan gendang singanaki penginding serunai dan kulcapi. Perempuan Karo serupa kupu-kupu lincah lentur landek menari.
Sungguh
Mehuli mehuli mehuli Perempuan Karo
Perempuan tangguh pemelihara tanah pusaka,
Menjaga tutur adat budaya
Ped, 12 Desember. 2021
*Mehuli adalah cantik dalam bahasa Karo mengacu pada kecantikan lahir dan batin