Perundingan I – GCC FTA Siap Diluncurkan, Mendag Optimistis Ekspor Indonesia Meningkat

Perundingan I – GCC FTA Siap Diluncurkan, Mendag Optimistis Ekspor Indonesia Meningkat

SriSundari – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menyambut baik rencana kerja sama Indonesia dan Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) dalam Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia – GCC (Indonesia – GCC Free Trade  Agreement/I – GCCFTA), pada 31 Juli 2024 mendatang.

Mendag Zulkifli Hasan optimistis, kerja sama tersebut akan meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Teluk.

“Kami menyambut baik rencana peluncuran Perundingan I – GCC FTA pada 31 Juli mendatang. Peluncuran perundingan tersebut kami harap dapat memperkuat hubungan kerja sama, terutama di sektor perdagangan dan investasi, antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Teluk,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam Perundingan I – GCC FTA nanti, Mendag Zulkifli Hasan bersama Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi, akan menandatangani Joint Statement on The Launching of The Negotiation on The Free Trade Agreement between The Republic of Indonesia and The  Gulf Cooperation Council Momen penandatanganan ini sekaligus menandai dimulainya putaran perdana perundingan pada September mendatang. 

Mendurut Mendag Zulkilfi Hasan, GCC merupakan mitra dagang yang sangat strategis bagi Indonesia.  Untuk itu, Pemerintah ingin memanfaatkan momen guna meningkatkan ekspor produk lokal ke negara kawasan Teluk yang tergabung dalam GCC, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain,dan Oman.

“Langkah ini akan membuka peluang penetrasi produk Indonesia yang semakin besar, tidak hanya di negara Kawasan Teluk, tetapi juga di kawasan Timur Tengah lainnya, Afrika,dan Eropa,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono.  I – GCC FTA, menurut Djatmiko, merupakan perjanjian dagang ketiga Indonesia dengan mitra dagang di Kawasan Timur Tengah setelah menjalin perjanjian dagang dengan Persatuan Emirat Arab dan Iran.

“I-GCC FTA diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua pihak melalui peningkatan akses pasar perdagangan barang, jasa, investasi, kerja sama ekonomi, serta kerjasama bidang ekonomi Islam,” imbuh Djatmiko

Sekilas GCC

GCC merupakan aliansi kerjasama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar. Total perdagangan antara Indonesia dan GCC pada periode Januari — Mei 2024 mencapai USD6,2 miliar.

Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar USD 2,7 miliar, sementara impor Indonesia dari GCC mencapai USD 3,5 miliar. Pada 2023, total perdagangan Indonesia — GCC mencapai USD 15,7 miliar.  Ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 6,1 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia di antaranya mobil dan kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, kertas, dan kertas karton tidak dilapisi.  Sedangkan, impor Indonesia tercatat sebesar USD 9,6 miliar. Komoditas impor utama non migas diantaranya produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan, alkohol asiklik, belerang, polimer dari etilena, dan aluminium tidak ditempa.(Adoel)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"