Ritual Ruwat Air, Simbol Kebersamaan & Keharmonisan antara Manusia dan Alam

Ritual Ruwat Air, Simbol Kebersamaan & Keharmonisan antara Manusia dan Alam

SriSundari – Ruwat Air merupakan salah satu acara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Penanggal, sebagai wujud rasa syukur masyarakat desa setempat terhadap sumber air yang melimpah.  

Ritual tahunan yang selalu dilakukan setiap tanggal 1 Muharram ini, juga menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan antara manusia dan alam.  Dalam ritual ini, warga Desa Penanggal berkumpul di Sumber Mata Air Tirtosari dengan penuh khidmat.  Pemilihan tempat Sumber Mata Air Tirtosari karena tempat ini dianggap suci dan penuh berkah.

Acara diawali dengan arak-arakan Gunungan (Kirab Tumpeng) dan sejumlah makanan yang dibawa warga diiringi tari-tarian ke Sumber Mata Air Tirtosari.  Dengan dipimpin tokoh agama setempat, prosesi dimulai dengan memanjatkan doa bersama, mengungkapkan rasa syukur dan perlindungan kepada Tuhan dari ancaman yang datang. 

Acara ini juga diramaikan dengan upacara adat lainnya yaitu Ritual Basuh Muka yang menandai datangnya tahun baru di penanggalan Jawa/Hijriah, dan acara Kembul Bujono, dimana setiap kegiatan memiliki makna yang cukup mendalam serta menguatkan nilai-nilai kehidupan bersama dan kebersamaan masyarakat Desa Penanggal.

Desa Penanggal merupakan desa kedua yang terletak di lereng timur Gunung Semeru, tepatnya di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Des aini berada pada ketinggian di antara 600 – 800 meter di atas permukaan laut.

Desa penanggal mempunyai wisata unggulan yaitu Tirtosari View, terletak di Dusun Sumbersari yang memanfaatkan sumber mata air sebagai wisata pemandian alam. Di wisata ini, wisatawan dapat berenang di kolam air jernih yang bersumber langsung dari pegunungan tertinggi di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru. 

Dengan selalu diadakan acara ritual Ruwat Air Tirtosari, jadi bagian untuk mempromosikan kekayaan budaya dan tradisi lokal Lumajang kepada masyarakat lebih luas.  Melalui festival ini, Desa Penanggal tidak hanya memperkokoh identitas budaya mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan kepada generasi muda sebagai bagian dari warisan yang patut dijaga dengan baik.(NA)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"