Sukses Membutuhkan Rencana yang Baik
Secara umum 2 hal yang harus mendapatkan perhatian dalam penyusuan perencanaan adalah pertama, dalam menyusun perencanaan harus kosisten terhadap tujuan. Apapun rencana yang disusun jangan sampai menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Kedua perencanaan tidak boleh seperti besi yang kaku. Masih dibuka ruang fleksibelitas untuk melakukan penyesuaian atas perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan, termasuk menyesuakan dengan perkembangan teknologi dan informasi.
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana membuat perencanaan yang baik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat dijelaskan yakni:
- Konsisten pada visi organisasi
- Dibuka ruang fleksibelitas untuk penyesuain.
- Tersosialiasi atau terkomunikasikan dengan baik
- Tahapan-tahapan kegiatan tertata dengan baik
- Mempertimbangkan potensi yang ada
- Rencana dapat direaliasikan
- Rencana mempunyai waktu pencapain
- Melibatkan stakeholder (perspektif stakeholder)
- Dan lain sebagainya.
Untuk membuat suatu perencanaan yang baik selain beberapa hal yang telah disampaikan diatas, masih terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangkan agar perencanaan dapat direlaisasikan dengan baik, yakni:
a. Mengenali Potensi Diri
Potensi diri merupakan modal untuk sukses. Bagaimana kita mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki sehingga mampu menjadi diri yang sebenarnya bukan semata-mata menjadi diri yang diinginkan, karena tidak selamanya yang diinginkan sesuai dengan kepribadian diri sendiri.
Merencanakan suatu aktivitas dengan menjadikan potensi diri sebagai salah satu pertimbangan, dengan demikian diharapkan rencana tersebut akan dapat direalisasikan dengan baik, karena potensi-potensi yang terdapat dalam diri dapat bekerja secara maksimal untuk keberhasilan pelaksanaan rencana tersebut.
Memahami potensi diri bukanlah suatu hal yang mustahil walaupun juga bukan suatu hal yang mudah. Yang mampu menilai diri kita secara objektif adalah orang lain, tetapi yang lebih mengenal diri kita, ya tentunya kita sendiri. Orang lain tidak akan mampu mengenal lebih baik dari pada kemampuan kita mengenal diri sendiri.
Ini bertentangan dengan banyak pendapat yang mengatakan bahwa yang lebih mengenal diri kita adalah orang-orang yang terdekat dengan kita seperti keluarga atau sahabat. Tetapi menurut saya sebenarnya orang lain hanya mampu melihat luarnya. Melihat apa yang kita perlihatkan. Tetapi mereka tidak tahu bagianbagian tertentu yang tidak terlihat. Sedangkan diri sendiri, mampu mengenali setiap sisi yang ada didiri kita. Yang penting kita mencoba jujur dengan diri sendiri. Berusaha mengenal gajala-gejala yang ada sebaik mungkin dan objektif atas penilian tersebut.
Tetapi masalahnya adalah apakah kita sudah coba menyelami, memahami dengan baik gejala-gejala yang muncul? Disaat kita sudah melihatnya dengan baik maka kita akan tahu potensi-potensi yang kita miliki, tinggal bagaimana caranya mengoptimalkan potensipotensi tersebut.
Banyak hal dapat dilakukan untuk mengenal potensi diri, misalnya dengan merenung, melihat kebelakang apa yang sudah dilakukan, memperhatikan kenyamanan diri. Intinya berusaha lebih jauh mengenal diri sendiri.
Dalam kontek organisasi, mengenal diri sendiri ini diwujudkan dalam analisa SWOT. Dengan adanya analisa SWOT diharapkan organisasi mampu mengenal potensi-potensi yang dimiliki oleh organisasi dengan baik. Jika potensi sudah dipahami dengan baik maka dapat dibuat perencanaan sesuai dengan potensi yang ada tesebut.
Kembali lagi kita ke pokok pembahasan yakni potensi diri, hasil analisa potensi diri dapat digunakan untuk membuat perencanaan karir kita ke depan, dengan mengandalkan kekuatan, melihat peluang, mempertimbangkan kelemahan, mengantisipasi segala hambatan yang muncul yang dapat mengganggu proses pencapaian mimpi yang dirasionalkan dalam bentuk tujuan. Di saat kita tidak menemukan potensi diri secara maksimal, maka kita akan bekerja apa adanya, bekerja apa yang ada dihadapan saja.
Inilah yang disebut dengan bekerja seperti air mengalir, tidak ada perencanaan yang matang dalam proses kerja. Membiarkan proses itu sendiri yang menuntun arah pekerjaan. Jika kondisi ini berlangsung secara terus menerus tentunya kita akan sulit untuk berkembang. Orang-orang beruntunglah yang bisa sukses dengan pola kerja seperti air mengalir. Bagaimana mau sukses tanpa rencana yang disusun rapi berdasarkan potensi dan peluang yang ada.
Perlu kita sadari kenapa kita butuh perencanaan dalam bekerja, karena perencanaan yang baiklah yang akan menuntun kita kepada keberhasilan. Potensi diri pada setiap orang kan tidak sama, sementara itu potensi diri merupakan salah bagian penting yang harus dipertimbangkan dalam membuat suatu perencanaan agar mampu memberikan andil yang maksimal.
Jika potensi yang dimiliki berbeda tentunya perlu penyesuaianpenyesuaian dalam perencanaan terhadap potensi yang berbeda tersebut. Dengan demikian rencana yang dibuat benar-benar sesuai dan dapat dikerjakan berdasarkan potensi yang dimiliki.
Oleh karena itu untuk menyelaraskan penyusunan perencanaan dengan potensi yang dimiliki maka perlu upaya-upaya untuk memahami dan menggali potensi diri. Jika hal tersebut sudah dilakukan maka potensi diri menjadi bahan pertimbangan penting dalam penyusunan suatu perencanaan untuk pencapaian hasil yang maksimal. Kenali dan gali potensi diri, baik potensi yang sifatnya positif ataupun potensi yang sifatnya negative sekalipun.
Potensi yang positif terus dikembangkan sehingga mampu bekerja secara maksimal. Misalnya kita mempunyai bakat dalam menulis. Tentunya untuk menjadi penulis yang baik tidak bisa mengalir seperti air. Jadi penulis hebat dengan sendirinya. Tetapi perlu membuat suatu perencanaan bagaimana caranya menjadi penulis hebat. Tentunya semua butuh proses dimulai dari penulis pemula, berproses dan akhirnya sampai menjadi penulis terkenal.
Tentunya untuk menjadi penulis terkenal perlu suatu proses. Proses inilah yang direncanakan dengan tahapan-tahapan yang harus dilewati. Misalnya memahami teknik penulisan yang baik, bagaimana mencari sumber data, bagaimana melakukan wawancara (kalau perlu), bagaimana cara mempublikasikan dan lain sebagainya.
Dengan memahami dan mengembangkan potensi diri maka akan membangkitkan rasa percaya diri untuk mampu mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik. Kenapa bisa menjadi percaya diri? Jawabnya adalah karena kita akan meneropong diri sendiri, kita akan memahami bahwa kita memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik.
Dan dengan kemampuan tersebut maka kita akan mampu meneyelsaikan pekerjaan atau menghasilkan produk yang lebih baik dibanding orang lain. Dalam benak kita sudah muncul pemikiran rencana kerjanya. Tahap-tahap yang dilakukan seperti apa sampai benerbener tuntas menjadi suatu keberhasilan.