Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, OJK Blokir Rekening Pelaku

Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, OJK Blokir Rekening Pelaku

SriSundari – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI memblokir rekening para pelaku judi online.  Hal ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), RI Sultan B Najamudin. Menurutnya, judi online merupakan penyakit sosial yang sangat meresahkan masyarakat. Judi online secara nyata telah menimbulkan risiko-risiko keuangan, tindakan kriminal, pelanggaran privasi, mengurangi produktivitas, hingga kesehatan mental para pelaku.

“Kita semua tentu sangat prihatin dengan fenomena judi online yang telah menyebar secara luas di kalangan masyarakat. Sayangnya masyarakat tidak menyadari bahwa Judi online line adalah motif penipuan keuangan yang paling banyak menimbulkan kerugian finansial,” ungkap Sultan.

Mantan ketua HIPMI Bengkulu itu meyakin, bahwa upaya OJK tersebut akan memberikan dampak yang signifikan dalam menekan aktivitas transaksi judi online. Kami juga berharap agar kementerian terkait dan lembaga penegak hukum hingga para rohaniawan untuk berkolaborasi menanggulangi penyebaran judi online di masyarakat.

“Fenomena judi online atau slot bahkan sudah masuk ke desa-desa yang memiliki jaringan internet. Hal ini tentunya sangat rentan mengancam kehidupan sosial masyarakat khususnya generasi muda dalam jangka panjang,” tegasnya.

Selanjutnya, Sultan juga meminta OJK untuk meningkatkan intensitas pemblokiran terhadap rekening masyarakat terkait dengan judi online.

Diketahui, sejak akhir tahun 2023 hingga Maret 2024, OJK telah melakukan pemblokiran sekitar  5.000 rekening, yang diduga berkaitan erat dengan judi online.   Hal ini pun dibenarkan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. “Apabila menerima daftar rekening yang ditengarai akan digunakan atau sedang digunakan sebagai bagian kegiatan judi online, kami langsung blokir. Jumlahnya sekitar 5.000 rekening dalam beberapa bulan ini,” kata Mahendra di Istana Kepresidenan, Jakarta beberapa saat lalu.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"