Dalam Pertemuan Bilateral RI – Slovenia, Menlu RI Apresiasi Pengakuan Slovenia untuk Palestina

Dalam Pertemuan Bilateral RI - Slovenia, Menlu RI Apresiasi Pengakuan Slovenia untuk Palestina

SriSundari – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon, di Ljubljana, Slovenia (26/6/2024).  Pertemuan ini membahas isu Palestina serta peningkatan kerja sama bilateral, utamanya kerja sama ekonomi.

Kunjungan Menlu Retno ini merupakan kunjungan pertama oleh seorang Menlu RI ke Slovenia dalam 21 tahun terakhir. Sebelumnya, Menlu Hassan Wirajuda berkunjung pada tahun 2003. Menlu Fajon mengunjungi Indonesia di bulan Mei 2023, sedangkan kunjungan Menlu Slovenia ke Indonesia sebelumnya adalah di tahun 2006.

Dalam pertemuan kali ini, Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada Slovenia atas keputusan mengakui Negara Palestina, pada 4 Juni yang lalu. Slovenia menjadi negara anggota PBB ke-145 dan negara anggota Uni Eropa ke-10 yang mengakui Palestina. Slovenia secara konsisten menyerukan pentingnya gencatan senjata dan pentingnya kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, dengan mendukung kerja UNRWA.

Sama seperti Indonesia, Slovenia telah menambah bantuannya kepada UNRWA. Selain itu, Slovenia saat ini duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dan dalam voting mengenai Palestina, Slovenia selalu mendukung dan memberikan vote YES.

Dukungan lain diberikan melalui advisory opinion di ICJ,  dimana hal ini merupakan satu dari sedikit negara anggota Uni Eropa yang mengambil langkah ini. Indonesia juga telah memberikan advisory opinion, baik tertulis maupun oral di depan ICJ.

“Saya sangat apresiasi bahwa Slovenia telah memutuskan untuk berada pada sisi sejarah yang benar. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dan konsistensi Slovenia dalam menghormati hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk untuk isu Palestina,” ujar Menlu Retno.

Selanjutnya, kedua Menlu sepakat untuk bekerja sama dan terus mengupayakan perdamaian serta memperjuangkan hak-hak Palestina.

Sementara itu, di bidang ekonomi, kedua Menlu sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara. Tren perdagangan dan investasi antara kedua negara tercatat terus alami peningkatan. Sejauh ini, Indonesia menikmati surplus perdagangan dari Slovenia, utamanya dari ekspor batu bara.

Keduanya juga membahas upaya diversifikasi perdagangan, termasuk di luar commodity-based, seperti kertas, alas kaki, fiber buatan, mesin elektronik, apparel, plastik, buku cetak, kapas, dan kendaraan bermotor.

Secara khusus, Menlu RI menyampaikan bahwa walaupun jumlah penduduknya tergolong kecil, namun Slovenia memiliki pelabuhan Koper yang dapat dijadikan pelabuhan alternatif bagi masuknya barang Indonesia ke Eropa Tengah dan Timur.

Pengusaha-pengusaha Indonesia juga mulai melakukan kontak bisnis dengan Slovenia.   Untuk itu, Menlu RI mengundang pelaku bisnis Slovenia untuk berpartisipasi dalam 2nd Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta, yang akan digelar pada 7-8 Oktober mendatang, dan juga kegiatan  Trade Expo Indonesia (TEI) pada 9-12 Oktober.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas upaya-upaya untuk mempercepat perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership (Indonesia-EU CEPA) karena akan membuka pintu yang lebih lebar bagi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"